
Indonesia Teken Kontrak Beli LPG Dari ADNOC Rp 28 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan antara pejabat pemerintah Indonesia dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UAE), Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei membuahkan hasil. Salah satunya adalah kontrak pembelian liquefied petroleum gas (LPG) senilai Rp 28 triliun atau US$ 2 miliar.
"Kontrak LPG itu itu empat tahun. Saya kira angkanya di kisaran US$ 500 juta, atau lebih tinggi sedikit. Jadi kalau empat tahun ya sekitar US$ 2 miliar hingga US$ 2,2 miliar tergantung dari harga (LPG) per empat tahun," katanya dalam press conference, Jumat (5/2/2021).
"Kita berkomitmen akan men-support kebutuhan Indonesia. Perusahaan kita sudah tanda tangan kontrak dan saya harap ke depan ada banyak deals (kesepakatan) lainya," tambahnya
Penandatanganan kontrak ini terjadi pada acara bisnis forum Indonesia - Emirates Amazing Week 2021, (5/3/2021). Yang dihadiri beberapa Menteri terkait. Dalam satu agendanya ada perjanjian MoU antara Pertamina dengan ADNOC.
Asal tahu saja, perusahaan migas Abu Dhabi ADNOC merupakan salah satu perusahaan migas yang memproduksi LPG terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 10 juta metrik ton per tahun. Tahun 2020 lalu Pertamina juga menandatangani perjanjian pasokan LPG sampai 528 ribu metrik ton untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UEA Disebut Terlibat dalam Perang Saudara di Negara Arab Ini