Internasional

Wow! PM Prancis Dikirimi Celana Dalam Wanita, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 April 2021 13:20
Restaurant owners hang coloured underwear during a protest against restriction measures to curb the spread of COVID-19, in Rome, Tuesday, April 13, 2021. Angry restaurant and other owners of shuttered establishments have been protesting in Rome as frustration builds in business sectors over weeks of current pandemic lockdown measures. (AP Photo/Alessandra Tarantino)
Foto: AP/Alessandra Tarantino

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Prancis Jean Castex menerima pakaian dalam wanita yang dikirimkan dari beberapa toko pakaian di Prancis. Hal ini merupakan bentuk protes pemilik toko penguncian parsial yang diterapkan pemerintah.

Dikutip The Connexion, para pemilik toko itu telah membentuk sebuah kelompok bersama, Action Culottée, untuk mengkoordinasikan protes mereka. Anggota pun telah memosting surat mereka dan isinya di halaman Facebook.

Mereka berharap ini akan mengingatkan pemerintah akan situasi sangat kritis yang dialami oleh ratusan toko pakaian dalam di seluruh Prancis.

"Anda akan menemukan, terlampir dengan surat ini, sebuah elemen kehidupan sehari-hari yang dianggap tidak penting oleh pemerintah Anda: celana dalam," tulis mereka, dikutip Rabu (21/4/2021).

Kelompok itu-pun menyebut seharusnya semua bentuk perdagangan lokal harus diperlakukan dengan "sangat berharga" oleh pemerintah. Karena semua berkontribusi pada ekonomi lokal dan menopang komunitas.

"Ini memperkuat tatanan sosial," tulis mereka lagi.

Prancis memang mencatat kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Berdasar data Worldometer, negeri ini berada di urutan ke-4 kasus total terbanyak corona, dengan 5,3 juta warga telah terinfeksi dan 110 ribu kematian.

Dalam dua minggu terakhir Negeri Baguette itu mencatatkan penambahan 457 ribu kasus dalam dua minggu terakhir. Pada 11 April lalu, negara tu sempat mencatatkan 117 ribu infeksi baru Covid-19.

Saat ini beberapa langkah-langkah penguncian baru sedang diberlakukan, mengingat pada saat dilonggarkan kasus justru makin menjadi.. Dalam aturan baru tersebut, warga dilarang untuk berkumpul lebih dari enam orang dan penutupan beberapa toko.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona Eropa Makin Ngeri, PM Prancis Positif Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular