
Patut Disimak! Ini Srikandi Hebat di Mata Sri Mulyani

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap tanggal 21 April, Indonesia mengenang dan memperingati hari Raden Ajeng (RA) Kartini yang telah memperjuangkan hak-hak perempuan.
Di Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani membicarakan mengenai pemulihan ekonomi dengan dimensi perempuan Srikandi.
"Di dalam kehidupan kita sehari, kita sering mendapatkan inspirasi dari perempuan-perempuan yang kuat dan hebat," jelas Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Rabu (21/4/2021).
Sri Mulyani menceritakan, Srikandi di dalam pewayangan Jawa, Srikandi adalah prajurit perempuan yang sangat menentukan kemenangan Pandawa di dalam Perang Baratayudha.
Adapun di Indonesia, ada RA Kartini yang semasa hidupnya terus memperjuangkan betapa penting agar perempuan untuk bisa menempuh pendidikan.
"Karena peranan perempuan penting dalam mendidik keluarganya dan dalam peradaban berkeadilan," tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menceritakan sosok perempuan yang banyak diajarkan dalam agama Islam. Salah satunya adalah Istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah.
"Dia (Khadijah) perempuan yang punya aset dan usaha, tentu pada masa itu sesuatu yang luar biasa, bahwa perempuan bisa memiliki perusahaan dan menyewa dan mempekerjakan banyak, termasuk Nabi Muhammad SAW," jelas Sri Mulyani.
Semua sosok inspirasi perempuan yang telah diceritakannya tersebut, menurut Sri Mulyani memberikan gambaran bahwa perempuan memberikan kontribusi yang besar di luar rumah tangganya. "Menggambarkan perempuan memiliki peranan dan potensi yang luar biasa," tuturnya.
Bahkan, berdasarkan studi dari McKinsey, kata Sri Mulyani kontribusi perempuan apabila memiliki kesempatan yang sama bisa mengangkat perekonomian global. Pada 2025, kontribusi perempuan terhadap perekonomian global bisa mencapai US$ 12 triliun.
Sementara di kawasan Asia Pasific, adanya kesamaan gender dan peranan perempuan yang sama di bidang perekonomian, akan memberikan nilai tambah US$ 4,5 triliun.
"Ini menggambarkan sebuah negara dan perekonomian yang kohesif, yang inklusif dan sama. Maka dia akan memberikan manfaat dalam bentuk daya tahan dan secara nilai tambah, perekonomian akan meningkat 26%, sebuah angka yang luar biasa," jelasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Perempuan Bisa Sumbang Ekonomi Global US$ 12 T