
Lanjutkan Jokowi, Ini Mimpi Anies di Proyek MRT Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ingin angkutan umum massal di kawasan DKI Jakarta terintegrasi dan juga bisa menekan ongkos transportasi warga. Fokusnya mulai dari pembangunan dari car oriented development menjadi transit oriented development.
"Dimana tulang punggungnya adalah kendaraan umum, seperti MRT, dan fasilitas moda transportasi daya angkut besar lainnya," katanya dalam penandatanganan kontrak MRT Fase II CV 203 PT MRT Jakarta dengan kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company - HK Joint Operation Selasa (20/4/2021)
Anies mengatakan MRT memiliki peran penting, bukan hanya untuk sebagai alat transportasi juga memudahkan kegiatan ekonomi dan menumbuhkan budaya kedisiplinan baru. Menurutnya Jakarta bisa maju dengan MRT menjadi advance city yang modern.
"Kita berharap integrasi moda transportasi melalui PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) dan Jaklinko, masyarakat Indonesia bisa merasakan betapa transportasi publik menandai majunya sebuah kota," kata Anies.
Tapi tidak menampik ongkos transportasi masih mahal bagi masyarakat Jakarta. Dimana memangkas angka yang cukup besar terhadap pendapatan setiap masyarakat.
"Ongkos transportasi setiap bulannya bisa memangkas 30% dari pendapatan, kalau bisa dikembangkan transportasi public di setiap moda dan terintegrasi bisa ditekan menjadi 10%," kata Anies.
Anies menjelaskan melihat pada proses konstruksi fase I Lebak Bulus - Bundaran membuat orang yang tinggal kawasan selatan tidak nyaman, tapi setelah konstruksi beres fasilitas itu membuahkan hasil fasilitas yang nyaman.
"Ibarat orang baru dewasa tumbuh gigi itu sakit, justru sakitnya menunjukkan kalau dia dewasa. it's a growing pain yang akan dirasakan pada kawasan ini," kata Anies.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan saat ini dimulainya pembangunan MRT fase 2a, pendekatan pembangunan proyek ini juga sudah transit oriented development.
"Kami integrasikan infrastruktur MRT dengan pembangunan kawasan TOD mulai dari Thamrin - Harmoni - Sawah Besar - Mangga Besar sampai ke Kota. Pembangunan ini juga sudah sesuai visi gubernur dalam menata mengembangkan kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa menjadi cagar budaya," kata William.
Fase II merupakan proyek lanjutan dari fase I dari Lebak Bulus-Bundaran HI. Fase I sebelumnya dimulai pada masa Jokowi saat jadi gubernur DKI Jakarta.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya