Tsunami Covid Landa India, Banyak RS Kewalahan Tampung Pasien

Jakarta, CNBC Indonesia - India kembali mencatatkan rekor baru penambahan kasus positif Covid-19 secara harian. Hal ini berdampak pada kemampuan fasilitas kesehatan di sana.
Jumlah kasus positif Covid-19 pada hari Minggu (18/4/21) mencapai 261.000 kasus, sehingga total kasus mencapai 14,8 juta atau tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan jumlah total kasus mencapai 31 juta.
Sementara itu, kematian akibat Covid-19 di seluruh wilayah India meningkat 1.501 kasus menjadi 177.150 kasus.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, rekor harian tersebut semakin memperburuk keadaan seperti kekurangan pasokan oksigen dan tempat tidur rumah sakit di beberapa kota yang paling parah terdampak, dilansir dari Reuters, Minggu (18/4/21).
Dilanda dengan penyebaran virus corona dengan varian yang lebih menular, India kini juga bergulat dengan berkurangnya pasokan obat-obatan penting seperti obat anti virus Remdesivir.
Prihatin atas kondisi tersebut, Perdana Menteri India Narendra Modi kemarin malam waktu setempat, meminta pihak berwenang untuk menarik semua upaya untuk meningkatkan produksi vaksin Covid-19.
Modi juga meninjau kesiapan administrasi secara keseluruhan dan menekankan perlunya kepastian ketersediaan tempat tidur rumah sakit, serta ketersediaan pasokan oksigen dan ventilator.
Ia meminta pada timnya, untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah, terutama di 12 negara bagian yang paling parah terdampak lonjakan kasus virus corona tersebut.
Namun, partai-partai oposisi mengkritik Modi sebab sikapnya yang turun langsung dalam kampanye pemilihan besar-besaran dalam membantu Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) untuk memenangkan pemilihan majelis negara bagian timur Benggala Barat.
Partai Aam Aadmi yang berkuas di Ibukota New Delhi, menyindir para pendukung politik Modi dengan mengunggah gambar di media sosial tentang ritual kremasi yang terjadi di krematorium kota yang selalu penuh akibat Covid-19.
"Kegembiraan Perdana Menteri yang ikut kerumunan besar pada pertemuan pemilihannya di Asansol, Benggala Barat di masa pandemi hanya bisa dilakukan oleh orang yang sama sekali tidak sensitif. Saya sangat menyayangkan ucapannya", ujar Yashwant Ssinha, Mantan Menteri Kabinet yang memisahkan diri dar BJP.
Tertekan oleh kondisi kekurangan ketersediaan tempat tidur rumah sakit dan tabung oksigen, masyarakat menggunakan media sosial Twitter untuk mencari bantuan dan mengunggah gambar rumah sakit yang tengah kewalahan menghadapi pasien.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article "Tsunami" Covid Bisa Hantam India Lagi, Ini Data Barunya