
Pertamina Bawa 48 Juta Barel Minyak dari Lapangan Luar Negeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina Internasional EP (PIEP), unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi (migas) Pertamina di luar negeri, telah membawa lebih dari 48 juta barel minyak dari lapangan minyak yang dikelola di luar negeri ke Indonesia atau setara dengan nilai lebih dari US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 37,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$).
Hal ini disebutkan John Anis, Direktur Utama PIEP. Anis mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi minyak yang telah dibawa sejak awal Pertamina mengoperasikan lapangan minyak di luar negeri atau sekitar 2012. Adapun sumber minyak berasal dari 13 wilayah kerja yang dioperasikan PIEP, antara lain Malaysia, Irak, Aljazair, Gabon, Tanzania, Nigeria, dan lainnya.
Dia sempat mengungkapkan pada tahun 2021 ini produksi migas dari lapangan di luar negeri turun tipis menjadi 154,1 ribu barel setara minyak per hari (boepd) dari 155,2 ribu boepd pada 2020.
Turunnya produksi migas dari lapangan di luar negeri tahun ini menurutnya karena adanya pemotongan produksi yang ditetapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/ OPEC).
Dia mengatakan, dibawanya minyak dari aset perseroan di luar negeri ke Tanah Air ini tak lain merupakan bagian dari program "Bring Barrels Home" untuk berkontribusi mengisi kekurangan suplai minyak mentah di dalam negeri, sehingga mempercepat kemandirian energi nasional.
"Program ini untuk mendukung pemerintah dalam menjaga pasokan ketahanan dan kemandirian energi nasional," ujar Anis, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Jumat (16/04/2021).
Anis mengatakan, "Bring Barrels Home" ini merupakan upaya PIEP yang merupakan Regional 5 Sub Holding Upstream Pertamina, dalam mengeksplorasi sumber-sumber minyak dan gas di luar negeri dan membawanya ke Indonesia.
Dalam menjalankan bisnisnya, PIEP menurutnya selalu mempertimbangkan dan mengutamakan aspek keselamatan dan aspek lingkungan.
"Beroperasi di luar negeri tentu banyak sekali tantangannya, selain syarat administratif dan legal yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan masing-masing negara. Kita juga mempunyai tantangan untuk beroperasi dengan standar tinggi untuk menjaga lingkungan tetap aman dan sehat," paparnya.
Dalam kegiatan pemboran, PIEP menggunakan SF-05 yang ramah lingkungan dan juga merupakan produk Pertamina sendiri. Hal ini menurutnya sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga lingkungan, mempromosikan produk dalam negeri dan bersinergi dengan anak usaha atau BUMN lainnya.
Selama beroperasi, PIEP mencatatkan keberhasilan bebas kecelakaan (zero incident) sejak awal beroperasi, yaitu sejak 2012.
"Ini merupakan prestasi luar biasa. Harapan ke depan PIEP bisa selalu konsisten dan semakin berkembang dalam bisnisnya di luar negeri, sehingga bisa memberi manfaat positif bagi Pertamina dan BUMN, juga mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional," pungkasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Bantah Subholding Ganggu Produksi Migas Q1