
Soal Dagang, RI Masih Tekor Dari Australia Hingga Thailand

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca dagang Indonesia sepanjang Maret 2021 mengalami surplus US$ 1,57 miliar. Ini disebabkan nilai ekspor yang lebih tinggi dari impor.
Kepala BPS Suhariyanto menjabarkan, pada Maret 2021, ekspor Indonesia tercatat US$ 18,35 miliar dan impor US$ 16,79 miliar.
"Neraca dagang Maret surplus bahkan lebih tinggi dari Maret 2020 dan Maret 2019," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/4/2021).
Meski demikian, Indonesia juga masih mengalami defisit dengan beberapa negara mitra dagangnya. Defisit tertinggi dengan negara Australia yang minus US$ 529,3 juta.
"Jika melihat negaranya, kita masih defisit dengan Australia tertinggi dan Korea Selatan, juga Thailand," jelasnya.
Defisit neraca dagang dengan Korea Selatan tercatat US$ 503,5 juta. Terakhir defisit juga terjadi dengan negara yang memiliki size ekonomi yang sama dengan Indonesia yakni Thailand yang tercatat minus US$ 281,1 juta.
Selanjutnya, negara yang neraca dagangnya yang surplus dengan Indonesia adalah Amerika Serikat US$ 1,34 miliar, Filipina US$ 592,1 juta dan India US$ 502,4 juta.
Secara kumulatif (Januari-Maret), neraca dagang RI juga tercatat surplus US$ 5,52 miliar. Dengan rincian ekspor kumulatif US$ 48,9 miliar dan impor kumulatif US$ 43,38 miliar.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 Barang Ekspor Impor RI Paling Moncer Pada Februari