Internasional

Vaksin Astra Zeneca Dibuang, Denmark Setop Pakai Selamanya!

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
15 April 2021 03:50
Britain's Prime Minister Boris Johnson receives the first dose of the AstraZeneca vaccine administered by nurse and Clinical Pod Lead, Lily Harrington at St. Thomas' Hospital in London, Friday, March 19, 2021. Johnson is one of several politicians across Europe, including French Prime Minister Jean Castex, getting a shot of the AstraZeneca vaccine on Friday. (AP Photo/Frank Augstein, Pool)
Foto: AP/Frank Augstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Denmark menjadi negara pertama yang menyetop penggunaan vaksin corona AstraZeneca. Negara itu tak akan lagi menggunakan vaksin Inggris-Swedia tersebut untuk seluruh program vaksinasinya.

Ini menyusul laporan kasus pembekuan darah langka yang terjadi di sejumlah negara. Denmark pun dengan resmi menunda kesimpulan skema vaksinasi nasionalnya hingga awal Agustus.

"Efek samping sangat nyata dan serius," kata Kepala Badan Kesehatan Denmark Soren Brostrom sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu (14/4/2021).

"Berdasarkan pertimbangan keseluruhan, oleh karena itu kami memilih untuk melanjutkan program vaksinasi untuk semua kelompok sasaran tanpa vaksin ini."

Sebelumnya, pengawas obat Uni Eropa, European Medicines Agency (EMA), mengatakan telah menemukan kemungkinan hubungan antara AstraZeneca dan trombosis sinus vena serebral (CVST). Ini adalah penyakit kelainan pembuluh darah akibat pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah di otak.

Meski demikian, EMA menekankan bahwa efek samping ini sangat jarang. Risiko kematian akibat Covid-19 juga jauh lebih besar.

EMA sendiri telah menerima 169 laporan kasus CVST setelah UE memberikan 34 juta dosis ke warga. Namun regulator menyerahkan keputusan akhir ke negara masing-masing.

Beberapa negara akhirnya tetap melanjutkan vaksinasi dengan syarat ketat. Penggunaan di bawah 50 tahun atau di atas 60 tahun dibatasi.

Denmark juga menghentikan penggunaan vaksin Johnson & Johnson. Pemerintah menunggu hasil penyidikan lengkap.

Hampir satu juta dari 5,8 juta populasi telah menerima suntikan pertama vaksin. Yakni 77% Pfizer/BioNTech, 7,8% Moderna dan 15,3% AstraZeneca.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh AstraZeneca "Nipu" Keampuhan di AS, Konflik di Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular