Jangan Ragu! Niatkan Vaksinasi Sebagai Ibadah di Ramadan

dob, CNBC Indonesia
11 April 2021 14:39
Sejumlah lansia mengantri untuk penyuntikan vaksin covid-19 di SDN 17 Pagi, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Pemerintah kota DKI Jakarta Selatan menjemput warga (lansia) untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah lansia mengantri untuk penyuntikan vaksin covid-19 di SDN 17 Pagi, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (30/3/2021). Pemerintah kota DKI Jakarta Selatan menjemput warga (lansia) untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebentar lagi umat muslim di Indonesia akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Ini adalah puasa kedua di masa pandemi yang telah mengubah perilaku masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari termasuk dalam beribadah di bulan suci.

Terlebih lagi di bulan Ramadan kali ini pemerintah masih melanjutkan program vaksinasi tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan golongan masyarakat lanjut usia. Fatwa MUI mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa Ramadhan.

dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, FISQua Ahli Patologi Klinik Universitas Sebelas Maret menyampaikan bahwa vaksinasi merupakan usaha bersama. "Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menangani COVID-19, saya mengajak masyarakat semua agar vaksinasi ini diniatkan dengan baik semoga mendapat berkah dari Allah SWT, sehingga akhirnya membantu mengatasi pandemi," terang dr. Tonang, ujarnya dalam pernyataan, Minggu (11/4/2021).

Secara prinsip masyarakat tidak perlu ragu vaksinasi COVID-19 di siang hari saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. "Yang terpenting kita harus yakin bahwa kondisi kita harus fit. Kalau nanti saat puasa sudah waktunya mendapat vaksinasi, istirahat yang cukup dan jangan lupa sahur," himbau dr. Tonang,

Tidak hanya bagi masyarakat yang sehat, bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) juga masih bisa melakukan vaksinasi COVID-19. "Bagi yang memiliki komorbid seperti diabetes, sebetulnya sebelum ada vaksinasi sudah ada petunjuk bagaimana menjalankan puasa sebagai seorang pasien diabetes. Petunjuk itu yang harus dijalani, prinsipnya tidak perlu takut untuk divaksinasi, kalau ragu berkonsultasilah dengan dokter saat tiba waktunya divaksinasi," ujar dr. Tonang.

Mengingat vaksinasi di bulan Ramadhan nanti juga akan dilakukan kepada kelompok lansia, dr. Tonang menghimbau agar lingkungan masyarakat perlu meyakinkan golongan lansia vaksinasi aman dilakukan. "Selama proses skriningnya lolos, maka tidak masalah dan jangan ragu untuk divaksinasi. Kita juga harus bantu para lansia agar mudah mengakses lokasi vaksinasi. Apabila dua hal ini kita lakukan akan lebih mudah untuk yang lainnya," terang dr. Tonang.

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Soedjatmiko mengungkapkan, dukungan lingkungan amat diperlukan agar program vaksinasi untuk lansia berjalan lancar. Menurutnya, masih banyak lansia yang tak tahu lokasi layanan vaksinasi, atau keluarga-keluarga yang ragu karena lansia di rumah memiliki komorbid.

"Saya mengusulkan agar pengurus RT/RW dibantu warga relawan semisal guru memberikan edukasi ke rumah-rumah para lansia ini untuk menjelaskan manfaat vaksinasi Covid-19. Apabila diperlukan, lansia diantarkan ke lokasi vaksinasi dengan mekanisme skrining di awal dan dibantu pendaftarannya secara online. Apabila ada keraguan khususnya terkait komorbid, lansia juga perlu dibantu memeriksakan diri ke dokter sebelum divaksinasi," ungkap Soedjatmiko.

Lebih lanjut, Tonang mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sembari menjalankan ibadah Ramadan. "Menurut saya ada dua kunci utama menerapkan protokol kesehatan di dalam masjid, yakni disiplin dalam mengenakan masker dan mencuci tangan. Dua protokol kesehatan ini apabila dijalankan sambil berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga jarak, manfaatnya sangat besar," katanya.

Serupa seperti tahun lalu, pemerintah menetapkan untuk meniadakan mudik. Tonang menyarankan pemerintah untuk mengatur pintu-pintu keluar-masuk wilayah per wilayah. Selain itu, juga mendorong vaksinasi lansia di kampung halaman sebagai proteksi jika dikunjungi anak atau saudara.

"Memang masyarakat harus menempatkan diri lebih bijak di masa pandemi, jangan merasa diri sebagai objek yang selalu diatur. Harusnya kita berfikir bahwa pandemi ini sebagai ajang kita belajar toleransi. Mari saya mengajak umat muslim di seluruh Indonesia, bahwa kita sama-sama bertanggung jawab moral sebagai kewajiban komunal kita setelah menjalankan kewajiban personal yakni 3M," kata Tonang.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Jokowi, Ma'ruf Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Cikarang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular