
Awas Konfrontasi! AS Warning China di Laut China Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia- Amerika Serikat (AS) kembali memperingatkan China soal kegiatannya di Laut China Selatan (LCS). Hal ini terkait dengan ketegangan negeri Presiden Xi Jinping itu dengan sekutu AS Filipina.
Gerakan China disebut makin agresif oleh pemerintah Presiden AS Joe Biden. AS bahkan mengancam seraya mengingatkan akan "kewajiban Washington kepada mitra".
"Serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum atau pesawat terbang di Pasifik, termasuk di LCS, akan memicu kewajiban kami berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
"Kami memiliki keprihatinan yang sama dengan sekutu Filipina kami mengenai laporan yang terus berlanjut dari milisi maritim RRT di dekat Whitsun Reef," kata Price, mengacu ke China.
Diketahui hampir 200 kapal China terdeteksi di Whitsun Reef, sebelum menyebar ke daerah lain di LCS, sejak pekan lalu. Beijing mengabaikan tuntutan Manila agar kapal-kapal itu pergi, dengan mengatakan area itu adalah bagian dari teritorinya.
Whitsun Reef berada sekitar 320 kilometer (175 mil laut) sebelah barat Pulau Palawan, Filipiina. Menurut Pengadilan Arbitrase Internasional, ini masuk Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) negeri Presiden Rodrigo Duterte meski hal itu ditolak China.
AS juga memperingatkan soal ketegangan yang meningkat antara China dan Taiwan. Beijing menganggap Taipe bagian dari wilayahnya. Kemarin, 15 lebih pesawat dari China menyeberang zona pertahanan udara Taiwan.
AS menyebut langkah China bentuk paksaan yang akan membahayakan keamanan dan sistem sosial serta ekonomi Taiwan. Ia menyebut dalam UU Hubungan Taiwan,
AS berkewajiban menyediakan sarana untuk mempertahankan diri pulau itu dari Beijing. Hal senada juga diutarakan Biden.
"Prihatin dengan tindakan China," kata Price lagi.
"AS mempertahankan kapasitas untuk menolak setiap upaya kekerasan atau bentuk paksaan lain yang akan membahayakan ... di Taiwan."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LCS Tak Tenang-tenang, Biden Izinkan Operasi Rutin Militer AS