
Pasokan Vaksin Covid-19 Terbatas, Gimana Nih Pak Menkes?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasokan vaksin berkurang dalam dua bulan terakhir pasca embargo oleh beberapa negara produsen. Dari target 30 juta dosis untuk Maret dan April, realisasinya hanya mencapai 20 juta dosis.
Hal ini membuat Menteri Kesehatan Budi GunadiĀ SadikinĀ (BGS) memutar otak agar vaksinasi menjadi tepat sasaran sehingga mengurangi laju penyebaran kasus dan menekan efek terburuk.
"Terkait keterbatasan supply, vaksin prioritas meski kita perjelas. Kita bagi prioritas berdasarkan risiko terpapar," ungkap Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/4/2021)
Budi menjelaskan, kelompok lansia (di atas 60 tahun) terpapar sebanyak 10% dari total kasus positif. Setengah dari kasus yang dialami lansia berakhir dengan kondisi meninggal dunia.
"Jadi kelihatan sekali teman-teman kita di atas 60 tahun berisiko sangat tinggi," jelasnya.
Maka dari itu, prioritas vaksin saat ini adalah lansia. Sisanya baru diberikan kepada pelayan publik seperti guru.
"Dengan adanya keterbatasan ini, kita arahkan disuntikkan terutama untuk para lansia dulu. Sebagian besar lansia, kalau ada jatah sisanya kita suntikan ke guru. Karena rencananya semua guru akan divaksinasi sampai Juni, supaya Juli nanti kita bertahap bisa kita buka," papar Budi.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penanganan Covid-19, Target BGS di Kemenkes