
Ogah Antre, Ini Cara Cepat Vaksin Covid-19 Sambil Liburan

Jakarta, CNBC Indonesia - Lambannya penanganan vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah membuat sejumlah warga Jerman frustasi. Mereka yang ingin cepat mendapatkan vaksin nekat berpaling ke negara-negara lain, termasuk Rusia.
Elisabeth Straub, seorang copywriter berusia 56 tahun yang tinggal di Berlin, adalah satu di antara ratusan orang Jerman yang berencana pergi ke Moskow untuk divaksin.
"Saat pandemi, orang tidak usah berpikir terlalu politis," ujar Straub, dikutip dari Deutsche Welle (DW). "Malahan, seharusnya berpikir tentang bagaimana membuat semua orang bisa divaksinasi secepat mungkin untuk mengekang pandemi."
Sementara Manfred L., dari Mainz, Jerman, mengatakan bahwa permainan "kotor" antara pemerintah dengan industri farmasi telah meyakinkannya untuk tetap melakukan perjalanan ke Rusia.
"Ini tentang saya sekarang," ujarnya sambil menambahkan: "Saya takut jika COVID menyerang, saya akan benar-benar tumbang."
Pelancong pertama dari Jerman yang diorganisasi oleh agen perjalanan asal Norwegia, World Visitor, dijadwalkan akan tiba di Moskow untuk suntikan dosis pertama Sputnik V pada 8 April. Sementara untuk dosis kedua, para turis dijadwalkan tiba beberapa minggu kemudian.
Iklan oleh agen wisata World Visitor kepada para pelancong yang haus akan perlindungan vaksin cukup unik. Paket perjalanan yang ditawarkan oleh World Visitor meliputi dua kali perjalanan singkat selama empat hari ke Moskow, dengan satu hari jalan-jalan, plus dapat suntikan vaksin virus corona buatan Rusia, Sputnik V.
Harga tur paket vaksin Covid-19 berkisar antara 1.200 hingga 3.000 euro atau sekitar Rp 20-51 juta per orang. Namun, para pelancong tidak akan dikenai tagihan sampai mereka secara resmi menerima visa Rusia.
Front Rakyat Seluruh Rusia juga mendukung tur vaksinasi oleh World Visitor bagi warga Rusia yang tinggal di Jerman. Faktanya, 40 warga Rusia yang pertama tiba minggu depan hanya perlu membayar untuk penerbangan.
Sementara hotel, transportasi di sekitar Moskow, dan biaya medis lainnya telah digratiskan. Namun, tidak jelas siapa yang menanggung biaya-biaya ini.
Akibat banyaknya negara di Eropa menghadapi kekurangan vaksin, prospek perjalanan imunisasi ini diperkirakan akan bisa memikat banyak turis. Bahkan dengan kenyataan belum disetujuinya vaksin Sputnik V Rusia oleh badan pengawat obat Uni Eropa, European Medicines Agency (EMA).
(dob/dob)
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri


Sakti! Buah Asli RI Disebut Bisa Atasi Kiamat-Diburu Orang Eropa

Terbongkar! AS Diam-Diam Jual Ribuan Rudal ke Iran Lewat Tangan Israel

Penampakan Iran Sebelum dan Sesudah Perang dengan Israel

Mengenal Kayu Ular, Harta Karun Terpendam RI Jadi Buruan Dunia

Tsunami 100 Meter Hantam Ambon, Ini Kesaksian Warga Rasakan Kiamat

Bapak Penemu HP Bawa Pesan Menusuk Buat Warga RI, Berani Baca?

Terbaru, Aturan Saldo Minimum Bank Mandiri-BNI-BRI Juni 2025
