
Pastikan Stok Vaksin Covid, RI ke China Sampai Gandeng Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menginisiasi kerja sama dengan berbagai produsen vaksin global dan menjadikan Indonesia sebagai hub vaksin di Asia Tenggara untuk jangka panjang. Namun, untuk jangka pendek pemerintah ingin memastikan stok vaksin covid-19 tetap sesuai jadwal termasuk dengan produsen di China.
Rencana ini disampaikan Retno, di sela kunjungan kerja ke Wuyi, Fujian, China, Jumat (2/4/2021) bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Namun, rencana ini memang masih dalam tahap pembicaraan awal dan masuk dalam rencana jangka panjang.
"Kita membahas kerjasama vaksin dalam konteks jangka panjang. Yaitu untuk menjadikan Indonesia sebagai hub vaksin di Asia Tenggara. Ide ini masih di tahap awal, namun yang kita usulkan antara lain kerjasama penguatan riset pengembangan vaksin, pengembangan industri bahan baku dan peningkatan kapasitas produksi vaksin nasional," kata Retno, dalam keterangan kepada awak media, Jumat (2/4/2021).
Gayung bersambut, pemerintah China juga memberi dukungan atas inisiasi tersebut. "Semua ide ini akan kita bahas lebih lanjut. Tetapi secara prinsip RRT memberikan dukungan terhadap inisiatif ini," ungkapnya.
Dijelaskan Retno, saat ini muncul berbagai pembatasan dan larangan ekspor negara-negara produsen vaksin Covid-19 dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di mana beberapa negara sedang hadapi lonjakan kasus. Pembatasan dan larangan-larangan ini sangat berpengaruh terhadap laju rantai pasok penyediaan vaksin covid-19 bagi dunia, baik melalui jalur bilateral maupun melalui jalur multilateral.
Jika pembatasan dan pelarangan ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan semakin lama dunia dapat lepas dari pandemi secara bersama dan akan semakin lama pemulihan ekonomi dapat dilakukan secara bersama.
Oleh karena itu, kata Retno, sebagai salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group, ia juga terus menyerukan kerja sama agar kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua negara dapat terlaksana.
Untuk kerja sama jangka pendek, Indonesia mengharapkan agar pemerintah RRT akan terus memberikan dukungan agar pengiriman vaksin yang telah sudah menjadi komitmen yang mengikat (binding commitment) dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada. Isu penguatan kerjasama vaksin ini juga dibahas langsung dengan para produsen vaksin di Tiongkok.
Tidak hanya dengan China, Indonesia juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Rusia terkait pengembangan kerja sama vaksin. Terkait ini, Retno juga sudah melakukan pembicaraan dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov.
"Pada working level, pembicaraan telah cukup lama dilakukan dengan Rusia. Dukungan politik Rusia juga telah diberikan bagi pengembangan kerja sama vaksin dengan Indonesia," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Disuntik Vaksin, Warga di Sini Dapat Diskon Belanja