Kasus Covid-19 Melonjak, Peru Hingga Ekuador Lockdown!

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 April 2021 17:10
A brigade wearing biohazard suits to protect themselves from the spread of the new coronavirus pick up a coffin with a body left outside a house in Guayaquil, Ecuador, Monday, April 6, 2020. Guayaquil, a normally bustling city that has become a hot spot in Latin America as the coronavirus pandemic spreads, also has untold numbers dying of unrelated diseases that can’t be treated because hospitals are overwhelmed. (AP Photo/Edison Choco) Foto: Suasana Ekuador di tengah pandemi Covid-19 (AP/Edison Choco)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara di benua Amerika bagian selatan menarik rem darurat dengan menerapkan kebijakan penguncian baru. Semua itu tak lepas dari lonjakan kasusĀ Covid-19 di sejumlah negara di kawasan tersebut.

Dikutip AFP, Jumat (2/4/2021), Chili mengatakan akan menutup pintu masuk ke negara itu mulai Senin (5/4/2021) depan sambil berusaha mempercepat vaksinasi Covid-19. Langkah tersebut dilakukan ketika negara itu mencatat tingkat infeksi harian tertinggi sejak pandemi dimulai.

Chili telah melampaui angka satu juta infeksi yang dilaporkan, dengan lebih dari 23.000 kematian tercatat sejak Maret tahun lalu.

Saat ini, negara yang beribu kota di Santiago Chile itu sedang berusaha mempercepat proses vaksinasi. Sejauh ini, tujuh juta dari 19 juta penduduk telah menerima setidaknya satu suntikan, dan 24% penduduk negara itu telah menerima dosis kedua yang diperlukan untuk kekebalan. .

Di negara tetangga Chili, yaitu Peru, otoritas akan menerapkan penguncian nasional empat hari selama akhir pekan Paskah. Hal itu diambil karena negara itu juga mencatat jumlah tertinggi dari kasus yang dikonfirmasi setiap hari sejak dimulainya pandemi dengan hampir 13.000 infeksi baru.

Tingkat infeksi harian rata-rata Peru minggu lalu melebihi 9.000, dengan sekitar 200 kematian setiap 24 jam.



Warga Peru sendiri telah menjalani jam malam harian selama 13 bulan terakhir, bersamaan dengan larangan pertemuan publik. Namun ironisnya, fakta itu tidak menghentikan politisi untuk berkampanye menjelang pemilihan presiden 11 April mendatang.

Selanjutnya, pada hari Jumat (2/4/2021) dini hari, Presiden Ekuador Lenin Moreno mengumumkan di Twitter kalau yang bersangkutan telah menandatangani dekrit yang memberlakukan "keadaan pengecualian".

Teks keputusan itu menyebut situasi pandemi saat ini sebagai "bencana publik", memperingatkan bahwa kelompok usia yang berbeda telah terpengaruh dan bahwa ada gejala baru dan strain baru Covid-19 di negara tersebut.

Mengenai vaksinasi, Ekuador telah menghadapi penundaan dalam meluncurkan program imunisasinya. Pada Februari lalu, menteri kesehatan negara itu mengundurkan diri karena ditemukan warga yang memiliki koneksi untuk menyalip antrean vaksin Covid-19.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

RI Genjot Perdagangan dengan Amerika Latin


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading