Deretan Proyek Era SBY yang Tuntas di Tangan Jokowi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 April 2021 10:33
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Ardan Adhi Chandra/detikcom)
Foto: Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Ardan Adhi Chandra/detikcom)

Tol Pertama Kalimantan

Tol Balikpapan - Samarinda merupakan jalan tol pertama di Kalimantan ditargetkan beroperasi full pada libur lebaran ini. ini merupakan dua seksi terakhir yakni seksi 1 dan 5 dalam pembangunan tol ini.

Dari Keterangan resmi Jasa Marga, Rampungnya dua seksi terakhir yang merupakan porsi dukungan Pemerintah pada jalan tol Balikpapan - Samarinda akan melengkapi tiga seksi yang telah beroperasi sebelumnya, pada Desember 2019 yaitu seksi 2, 3, dan 4.

Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), S.T.H. Saragi mengatakan hingga 19 Maret secara keseluruhan pembebasan lahan untuk seksi 1 dan seksi 5 telah mencapai 99,98% dan progress konstruksinya telah mencapai 99,95%. Saat ini PT JBS fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi di lapangan untuk mengejar target fungsional Lebaran 2021.

"Hingga saat ini, kami menargetkan seksi 1 Balikpapan (KM13) - Samboja dapat mendukung operasional pelayanan dalam rangka libur Lebaran 2021," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (23/3/2021).

Jalan tol Balsam ini sudah dibangun sejak 2014 era Susilo Bambang Yudhoyono, dimana saat itu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menginisiasi proyek itu menggunakan dana APBD Kaltim. Tapi dalam perjalanannya muncul masalah dari pembiayaan hingga pembebasan lahan. Sehingga membutuhkan dana APBN dalam pembangunannya.

"Setelah melihat langsung kondisi infrastruktur Kaltim, kami bertekad untuk mendukung Kaltim agar mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat, sehingga program pembangunan dapat terwujud sesuai target yang diharapkan," kata Pimpinan Komisi V DPR RI Lasarus, mengutip kaltimprov.go.id, (5/8/2021).

Menurut dia, Pemprov Kaltim membutuhkan bantuan biaya dari APBN. Karena, selain alokasi biaya pembangunan cukup besar dan teknologi yang digunakan untuk pembangunan tersebut menggunakan peralatan canggih.

Proyek proyek itu antara lain tol Balikpapan-Samarinda 99,02 kilometer, sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB), Jembatan Pulau Balang, Jembatan Mahkota II, Jembatan Kembar Samarinda hingga pembangunan jalan Trans Kalimantan hingga ke kawasan perbatasan.

Tol Trans Sumatera

Saat dicanangkan pembangunannya pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencakup panjang tol 2.900 km, dari Lampung sampai Aceh, seolah saat itu seperti keajaiban, karena kala itu pembebasan lahan menjadi momok di proyek tol di Indonesia. Juga masalah minat investor yang tak tertarik dengan proyek ini.

Pada masa transisi pemerintahan Presiden SBY dan Presiden Jokowi upaya pembangunan proyek ini kian serius. Terbit Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera ditandatangi Presiden SBY pada 17 September 2014 lalu.

Dalam Perpres itu merupakan langkah awal pembangunan jalan tol di Sumatera. Meliputi empat ruas Jalan Tol Medan - Binjai, Palembang - Simpang Indralaya, Pekanbaru - Dumai, dan ruas tol Bakauheni - Terbangggi Besar.

Sekretariat Kabinet RI September 2014 lalu, Presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyetujui penugasan PT Hutama Karya membangun jalan tol Trans Sumatera. Peletakan batu dilaksanakan pada awal Oktober bersamaan dengan ground breaking ruas tol Kuala Namu - Tebing Tinggi. Pada masa Presiden Jokowi, fase pertama proyek ini justru yang diprioritaskan adalah Bakauheuni-Palembang.

Saat ini Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi sepanjang 653 kilometer terdiri atas 9 ruas tol dari 2.987 kilometer. Ditargetkan pada tahun ini bertambah 192,4 kilomter pada 2021 - 2022. Namun, ada kekhawatiran total proyek ini tak tuntas seluruhnya di era Presiden Jokowi, karena masalan Penyertaan Modal Negara (PMN) sampai Rp 60 triliun yang belum kunjung cair.

Halaman 3>>

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular