Internasional

China 'Sentil' Proyek NASA AS Gegara Taiwan, Lah kok Bisa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 April 2021 09:31
This section of a composite image made available by NASA, produced from photos captured Feb. 21, 2021 by the Perseverance Mars rover shows the rim of Jezero Crater on the surface of Mars. It landed on Thursday, Feb. 18. (NASA/JPL-Caltech via AP)
Foto: Foto yang diambil 21 Februari 2021 oleh penjelajah Perseverance Mars menunjukkan tepi Kawah Jezero di permukaan Mars. Itu mendarat pada Kamis, 18 Februari (NASA / JPL-Caltech via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, telah melakukan pembaruan atas laman proyek Mars-nya setelah China mengecam negara tersebut. Hal ini terjadi setelah lembaga ini menyebut Taiwan sebagai negara dalam menu dropdown di situs resminya.

Dilansir dari Sputnik News, hal ini terjadi setelah adanya temuan bahwa Taiwan menjadi salah satu pilihan negara di laman proyek Mars. Di laman ini , NASA mengundang publik untuk mengirimkan namanya untuk terbang di atas penjelajah Mars untuk misi yang direncanakan akan dilakukan pada 2026.

Untuk diketahui, saat ini proyek bernama 'Send Your Names to Mars' memiliki opsi pemilihan negara/wilayah/teritori. Sementara China mengklaim Taiwan menjadi wilayahnya dalam prinsip Satu China.

Kecaman ini disampaikan oleh juru bicara Kantor Urusan China Taiwan Zhu Fenglian, yang menyebut Amerika telah melanggar prinsip 'One China'.

Kemudian, surat kabar milik pemerintah China juga mencaci-maki badan antariksa AS atas kesalahan besar yang dinilai dilakukannya. Surat kabar ini juga menekankan untuk meminta NASA harus menghormati kepentingan nasional China dan tidak terlibat dalam politik.

Perkembangan ini juga terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggunakan kata 'negara' saat menyebut Taiwan dalam sidang kongres. Padahal hal ini dianggap tabu di kalangan pejabat Amerika untuk menghindari membuat negara tersebut jengkel.

Seperti diketahui Amerika dan banyak negara lainnya, memang tidak mengakui kedaulatan Taiwan sebagai negara dan secara resmi menganut kebijakan 'One China'.

Namun, Amerika memang telah menjaga hubungan informal dengan Taiwan sejak memutuskan hubungan diplomatik dengannya pada 1979.

Sedangkan China masih memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri. Negara ini prihatin dengan kerja sama Taipei dengan Washington, terutama di sektor pertahanan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2020 Tahun Perlombaan China-UEA-AS ke Planet Mars

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular