
2020 Tahun Perlombaan China-UEA-AS ke Planet Mars

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu pemberitaan menarik selama tahun 2020 adalah perlombaan tiga negara untuk pergi ke Mars. Uni Emirat Arab (UEA) jadi yang lebih dulu pergi pada 20 Juli 2020 dan disusul China pada 23 Juli 2020.
UEA pergi dengan Hope Probe sementara China menggunakan Tianwen-1. Roket-roket tersebut direncanakan tiba di Mars pada Februari 2021 mendatang.
Sementara NASA jadi yang terakhir pergi ke Mars pada akhir Juli lalu. Lalu kenapa tiga negara itu tertarik pergi ke Mars?
Profesor Emeritus di Institut Kebijakan Luar Angkasa Universitas George Washington, John Logsdon mengatakan kemungkinan adalah untuk mencari kehidupan di Mars.
"Pertanyaan mendasar yang ingin dijawab semua orang adalah, adakah kehidupan di Mars," kata Logsdon dikutip Kamis (31/12/2020).
Menurutnya kemungkinan mencari kehidupan dari makhluk seperti mikroba. Dia juga membantah jika perjalanan tersebut untuk mencari alien.
Selain itu juga pertanyaan selanjutnya adalah apa saja yang diperlukan saat manusia hidup di Mars.
AS memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang potensi kehidupan di Mars. Termasuk mencari tanda-tanda kondisi layak huni di masa lalu serta pencarian bukti kehidupan mikroba.
Pesawat yang diterbangkan AS itu memiliki bor yang digunakan untuk mengumpulkan sampe inti dari baru yang ada di Mars lalu disisihkan agar bisa diperiksa dalam misi di masa depan.
NASA memang sudah lama tertarik melakukan penelitian soal Mars. Lembaga antariksa itu diketahui sudah mendedikasi lebih dari 20 tahun mengetahui kehidupan planet tersebut.
Sementara China memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi soal struktur di geologi. Selain itu juga mengenai tanah, lingkungan, atmosfer serta mencari apakah ada tanda keberadaan air di Mars.
"Jika pendaratan berhasil, maka akan menandakan terobosan teknis besar," tulis pihak China dalam jurnal Nature.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Misi ke Mars, UEA Kini Punya Pembangkit Listrik Nuklir