BPH Migas Optimistis 83 SPBU BBM 1 Harga Selesai Tahun Ini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 November 2020 15:02
Badan  Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus menambaah SPBU penyalur bahan bakar minyak (BBM) 1 harga kepada masyarakat. Teranyar, ada 15 SPBU di beberapa yang diresmikan, mulai dari Papua Barat, Papua, Maluku hingga Nusa Tenggara Barat. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus menambaah SPBU penyalur bahan bakar minyak (BBM) 1 harga kepada masyarakat. Teranyar, ada 15 SPBU di beberapa yang diresmikan, mulai dari Papua Barat, Papua, Maluku hingga Nusa Tenggara Barat. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Manokwari, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus menambah SPBU penyalur bahan bakar minyak (BBM) 1 harga kepada masyarakat. Teranyar, ada 15 SPBU di beberapa yang diresmikan, mulai dari Papua Barat, Papua, Maluku hingga Nusa Tenggara Barat.

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengungkapkan bahwa dengan adanya program BBM 1 harga, maka masyarakat bisa membeli bensin dengan harga BBM yang lebih murah. Dampaknya bukan hanya pemerataan, namun bakal menggerakkan ekonomi secara lebih masif.

"Nelayan, petani membeli BBM bahkan ada yang sampai Rp 25 ribu bahkan Rp. 40 ribu di tanah Papua. Tapi dengan BBM 1 harga betul-betul harganya sama. Kalau bisa lebih murah biaya operasionalnya, Insya Allah akan menggerakkan ekonomi. Nelayan bisa lebih besar untungnya. Dia bisa saving, anak bisa sekolah," kata Fanshurullah di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manokwari hari ini, Selasa (24/11/2020).

Ia menargetkan bahwa di tahun 2020 akan ada 83 penyalur baru yang diresmikan. Sejauh ini sudah ada 39 yang diresmikan. Sisanya bakal selesai hingga akhir tahun ini. Ia menyebut SPBU lainnya sudah siap, namun tinggal penyelesaian dalam tahap administrasi.

"Kami optimis 2020 target kita dengan Pertamina, kita minta komitmennya 83 mesti selesai tahun 2020. 2017 hingga 2019 tepat waktu, 170 lokasi selesai semua. Selama ini BPH Migas mengawal pasti tepat waktu. Bahkan lebih cepat dari waktunya. Jangan sampai 2020 di 83 lokasi tidak selesai. Baru 39, masih 44 lagi yang perlu diresmikan. Saya mohon kami instruksikan BPH Migas untuk Pertamina menyelesaikan. Ini ngga main-main karena dipantau pemerintah," sebutnya.

Mendapat instruksi itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero) Mars Ega Legowo Putra mengaku siap menjalankannya. Apalagi, BBM 1 harga ini memiliki tujuan agar BBM bisa dinikmati secara adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Terima kasih atas amanah pemerintah kepada kami melalui BPH Migas. Secara prinsip kami akan kerja maksimal untuk menyukseskan program ini. Dari tahun ke tahun, meski khusus 2020 ini ada beberapa kendala karena kami harus ada adjustment beberapa protokol covid, tapi ini tidak mengurangi target-target yang sudah diberikan ke kami dan kami tetap akan coba lakukan yang terbaik. Karena itu, PT Pertamina (persero) full support untuk program pemerintah terutama penugasan kepada kami oleh BPH Migas," sebutnya.

Badan  Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus menambaah SPBU penyalur bahan bakar minyak (BBM) 1 harga kepada masyarakat. Teranyar, ada 15 SPBU di beberapa yang diresmikan, mulai dari Papua Barat, Papua, Maluku hingga Nusa Tenggara Barat. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: BPH Migas terus menambah SPBU penyalur bahan bakar minyak (BBM) 1 harga kepada masyarakat. Teranyar, ada 15 SPBU di beberapa yang diresmikan, mulai dari Papua Barat, Papua, Maluku hingga Nusa Tenggara Barat. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Kabar Program BBM 1 Harga Ala Jokowi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular