
Cerita Detik-Detik Penemuan CVR Sriwijaya Air yang Jatuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengidentifikasi cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Bagian ini sangat penting karena akan terdengar pembicaraan dari pilot maupun co-pilot sebelum terjadinya kecelakaan pada 9 Januari lalu.
Ternyata proses pencariannya begitu sangat sulit, bahkan CVR ini ditemukan menjelang akhir operasi pencarian akan diakhiri.
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan bahwa CVR sudah ada di kantor KNKT. "Selanjutnya diproses untuk dikeluarkan memori unitnya. Malam ini akan melakukan proses pengeringan," sebutnya dalam konferensi video di kantor KNKT, Rabu (31/1).
Proses pengeringan membutuhkan waktu kira-kira 8 jam, utamanya pengeringan Crash Survivable Memory Unit (CSMU) atau bagian dari dalam CVR. Sehingga prosesnya kemungkinan selesai besok atau Kamis (1/4) pagi.
Pembersihan pada CSMU juga penting karena sebagian besar bagian sudah terkena air laut yang mengandung garam dalam beberapa bulan.
Sebelum mendapatkan bagian ini, KNKT harus melalui proses pencarian yang sangat panjang. Tim sempat mengalami kejenuhan dalam prosesnya karena pencarian manual tidak juga menemui kejelasan setelah sekitar dua bulan mencari.
Kemudian KNKT mengubah strategi dengan menggunakan kapal penghisap lumpur. Kapal ini akan menyedot bagian-bagian penting di laut, selain lumpur diharapkan bagian CVR ditemukan.
"Setelah 4 hari bekerja, belum ketemu juga. Saya sempat berpikir metode apalagi yang akan digunakan. Ini sudah hari terakhir pencarian menggunakan kapal ini. Alhamdulillah tadi malam, hari terakhir kita temukan (CVR)," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono pada kesempatan yang sama.
Mencari 1,5 Bulan
Pencarian selama 1,5 bulan via penyelamatan tidak membuahkan hasil. Tim kemudian melakukan evaluasi metode pencarian.
Menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono tim kemudian menggunakan kapal pengisap lumpur. Area pencarian seluas 90x90 meter.
"Area itu banyak lumpurnya. Dengan kapal itu dilakukan pencarian. Kerjanya seperti vacuum dengan kedalaman yang disedot mencapai 1 meter," kata Soerjanto.
Ia mengaku sempat pasrah lantaran setelah 3-4 hari, CVR belum juga ditemukan. Namun, setelah terus mencari dengan penuh kesabaran, CVR bisa ditemukan pada Selasa (30/3/2021) malam.
"CVR akan kita bawa ke laboratorium dengan proses pembacaan tiga hari sampai 1 minggu," ujar Soerjanto.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bagian CVR SJ 182 Ditemukan