Buruh Harap Bersabar, Naga-naganya THR Mandek Lagi Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki bulan Ramadan, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu hal yang paling dinantikan para pekerja.

Sayangnya, para pekerja di Indonesia tahun ini nampaknya masih akan dibayangi dengan mandeknya atau tersendatnya pembayaran tunjangan hari raya (THR) oleh beberapa perusahaan.

Menurut beberapa kalangan pengusaha, beberapa industri saat ini masih bersusah payah mengembalikan lagi geliat bisnisnya. Hanya beberapa industri saja yang saat ini menunjukkan adanya geliat bisnis usahanya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sekaligus Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno.

"Mayoritas perusahaan belum pulih normal cash flow-nya, kecuali perusahaan kesehatan, telekomunikasi, dan pharmacy," jelas Benny kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/3/2021).

Pilihan Redaksi Pak Jokowi, Sektor Ini Bakal Ambruk Kalau Mudik Dilarang! Mudik Dilarang, Kemudian THR Nggak Dikasih? Oh My!

Terlebih saat ini, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan sedang menggodok aturan pembayaran THR di masa pemulihan pandemi Covid-19 2021.

Menurut Benny jika memang beberapa perusahaan arus kas perusahaannya belum pulih, sebaiknya dikomunikasikan secara benar dan harus ada kesepakatan seperti apa pembayaran THR para pegawainya.

"Kemungkinan yang ideal harus ada kesepakatan antara karyawan dan manajemen perusahaan berbasiskan kemampuan cashflownya," jelas Benny.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani juga mengaku masih ada perusahaan yang tidak sanggup membayar Tunjangan Hari Raya (THR) secara penuh. Bila pemulihan terhenti mungkin jumlahnya akan bertambah banyak.

"Mungkin masih ada perusahaan yang perlu meminta penangguhan THR," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah juga mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian bersama dengan pihak terkait mengenai skema pembayaran THR 2021.

Menurutnya, masih ada banyak waktu sebelum memutuskan skema THR yang tepat di tahun ini. Pihaknya pun akan melakukan pembahasan secepatnya bersama tripartit dan Dewan Pengupahan Nasional.

"Kami belum bisa sampaikan (skema THR tahun ini) karena kami masih mendengarkan dari berbagai stakeholder. Saya kira kita masih punya waktu sampai putuskan THR 2021 seperti apa. Yang jelas THR adalah kewajiban yang harus ditunaikan penguasa ke pekerja yang sudah kerja 12 bulan seterusnya," jelas Ida kepada CNBC Indonesia, Jumat (26/3/2021).

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mudik Dilarang, Kemudian THR Nggak Dikasih? Oh My!