Pak Jokowi, Sektor Ini Bakal Ambruk Kalau Mudik Dilarang!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
30 March 2021 10:20
Suasana terminal Lembang di Jalan Raden Patah, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Kamis (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Terminal Lembang biasanya selalu ramai penumpang, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.

Banyak penumpang yang datang ke Terminal Lembang untuk mudik ke kampung halaman.

Namun, aktivitas itu tampak berbeda pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.   

Kini, Terminal Lembang sepi penumpang bus, meski Hari Raya Idul Adha tak lama lagi.

"Ya ramai kalau tahun sebelumnya gak kayak sekarang cari penumpang sulit," kata Agus, supir bus Gunung Harta, Kamis (30/7/20).

Padahal, kata Agus pada tahun sebelumnya, armadanya kerap sibuk mengantarkan penumpang ke kota Ponorogo - Malang saat mendekati Hari Raya Idul Adha.  

Pantauan CNBC Indonesia dilapangan hanya satu penumpang yang terisi dalam 1 bus tujuan Ponorogo, Jawa Timur.

"Sepi dan sangat berbeda dengan tahun lalu pokoknya, saya dari Jakarta hanya bawa 1 penumpang" ucapnya.

Ia pun memastikan, kondisi tersebut tidak berbeda di hari sebelumnya.

"Dua hari yang lalu dapat penumpang sekitar 10 orang turun Malang," Jadi habis bakar minyaknya tok (solar)," ujarnya.

Ia menilai, saat ini penumpang enggan naik bus karena banyak yang takut jika diminta surat sehat.

"Takut nanti ditanya masalah kesehatan (surat sehat). Kan masih banyak yang gak ngerti mintanya di mana," pungkas. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana terminal Lembang di Jalan Raden Patah, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Kamis (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah resmi melarang mudik bagi masyarakat Indonesia untuk menekan angka penularan virus Covid-19. Kebijakan ini dinilai bisa menekan beberapa sektor usaha yang sekarang di tengah momentum pertumbuhan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan sektor yang paling terdampak dari pelarangan mudik ini adalah pariwisata, terutama di daerah.

"Pelaku-pelaku usaha di daerah yang biasanya diuntungkan oleh momentum lebaran, misalnya jasa pariwisata, jasa transportasi, hotel, dan sebagainya yang saat ini pun sebetulnya struggling untuk survive," jelas Shinta kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/3/2021).

Pada akhirnya, kata Shinta akan menciptakan disparitas atau ketimpangan pemulihan ekonomi yang lebih tinggi antar sektor dan antar daerah di Indonesia.

Pasalnya sektor-sektor yang sudah disebutkan sebelumnya, biasanya akan memanfaatkan momentum lebaran dan mudik untuk menciptakan pendapatan. Dengan pelarangan mudik sudah pasti akan kehilangan potensi revenue atau pendapatan.

Oleh karena itu, Shinta memandang kebijakan pelarangan mudik dari pemerintah ini, harus disertai dengan kebijakan counter cyclical atau kebijakan yang sifatnya bisa mendongkrak konsumsi.

"Kebijakan pencairan bansos kami rasa ada peluang demand domestik bisa didongkrak lebih tinggi. Ini berdasarkan pengamatan kami di tahun lalu," jelas Shinta.

Di mana pencairan bansos pada Kuartal III-2020 lalu sangat signifikan meningkatkan demand pasar domestik di periode tersebut. Efek positifnya juga tercermin pada perbaikan tingkat pertumbuhan penjualan retail.

Shinta berharap hal yang sama bisa terjadi juga tahun ini. Artinya, pemerintah bisa mengatur timing pencairan bansos agar dapat terjadi dengan lancar di seputar lebaran.

Apalagi menurut perkiraannya jumlah perusahaan yang akan mengajukan penundaan pembayaran THR, tidak akan sebanyak tahun lalu, karena kinerja ekonomi kita saat ini secara keseluruhan lebih baik dibanding kinerja Kuartal II-2020.

"Meskipun mungkin masih ada perusahaan yg perlu meminta penangguhan THR, kami rasa secara umum daya beli masyarakat bisa lebih tinggi dr tahun lalu dan bisa memicu konsumsi lebih tinggi."

"Kegiatan ekonomi tidak akan berhenti meskipun tidak mudik. Jadi, kita masih punya banyak kesempatan untuk mendongkrak konsumsi, baik dari sisi supply dengan bansos dan pencairan THR, maupun dari sisi demand dengan promosi penjualan, online retail, wisata di daerah-daerah sub-urban, dan sebagainya," jelas Shinta.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nekat Mudik Sebelum Waktunya, Bakal Ada Sanksi Juga Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular