Catat! BPJS Kesehatan Jamin Penuh Pengobatan Cuci Darah

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 March 2021 17:49
BPJS Kesehatan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: BPJS Kesehatan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut.

Prosedur ini membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan kadar mineral dalam darah, seperti kalium, natrium, dan kalsium. Cuci darah diperlukan bagi seseorang yang menderita kerusakan ginjal berat, di mana fungsi-fungsi ginjalnya sudah tidak dapat lagi berjalan dengan baik.

Cuci darah dapat memberikan kesempatan bagi penderita gagal ginjal untuk tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal. Salah satu penderita Penyakit gagal ginjal adalah Parmi (52) warga Tanjung Sari Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Tepatnya di bulan Desember 2020, Parmi didiagnosa dokter mengalami gagal ginjal sehingga dirinya harus rutin menjalani cuci darah 2 kali seminggu. Sebelumnya, Parmi sudah sering dirawat di rumah sakit karena tyfus dan maag yang diidapnya.

Penyakit gagal ginjal ini menjadi ujian cukup berat yang harus Ia jalani saat ini. Anak-anak dan keluarga terus menyemangati Parmi sehingga Ia kuat menjalani cobaan ini. Setiap Selasa dan Jumat Parmi harus menjalani proses cuci darah. Bahkan Parmi sendiri tidak tau sampai kapan harus akan terus melakukan cuci darah.

"Sudah puluhan kali saya dirawat di rumah sakit, selain itu sering sakit tifus, dirawat beberapa hari sembuh namun sebulan kondisinya sakit lagi sehingga harus dirawat lagi. Kalau mau mengeluh sebenarnya sudah lelah bolak-balik dirawat di rumah sakit, tapi demi keluarga saya jalani pengobatan ini," cerita Parmi mengutip keterangan resmi BPJS di Jakarta, Senin (29/3/2021).

Setiap kali melakukan cuci darah, diperlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk satu kali menjalani cuci darah, pasien gagal ginjal harus membayar biaya pelayanan sekitar satu juta rupiah.

Biaya tersebut belum termasuk biaya lainnya apabila memerlukan obat-obatan tambahan atau perawatan tambahan lainnya di rumah sakit. Beruntung Parmi merupakan peserta JKN-KIS, sehingga dia tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya pengobatannya yang rutin dan cukup besar itu.

"Saya sangat bersyukur ada Program JKN-KIS, bisa berobat tanpa keluar biaya, ditambah lagi saya merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya ditanggung Pemerintah," katanya.

Dirinya memang sudah rutin cuci darah, sering keluar masuk rumah sakit juga karena tipes dan maag. Menurutnya Program JKN-KIS ini sangat membantu ditambah pelayanan di rumah sakit juga baik. Harapannya Program JKN-KIS ini terus ada karena manfaatnya yang sangat luar biasa.

"Yang saya tau biaya cuci darah cukup mahal dan rutin dilakukan, sangat membantu keluarga petani yang kurang mampu seperti saya," tutup Parmi.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPJS Kesehatan & PERSI Bahas Peningkatan Layanan JKN-KIS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular