Komite BPH Migas Ungkap Dampak Kebakaran di Kilang Balongan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 March 2021 16:20
Motorists ride past as thick smoke billows from a fire that razes through Pertamina Balongan Refinery in Indramayu, West Java, Indonesia, Monday, March 29, 2021. Hundreds of people living in villages around the refinery have been evacuated following the fire that broke out after midnight on Monday. (AP Photo)
Foto: Kepulan asap usia kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Ibnu Fajar mengungkapkan ada dampak besar dari kebakaran di kilang Balongan milik PT Pertamina (Persero), Senin (29/3/2021) dini hari WIB. Dampak itu tak lepas dari kapasitas kilang Balongan yang mencapai 125 ribu barel per hari.

"Ini volume cukup besar. Artinya kalau kilang tidak beroperasi dampaknya akan signifikan," katanya kepada CNBC Indonesia dalam program Squawk Box di Jakarta, Senin (29/3/2021).

Menurut Fajar, produk yang dihasilkan kilang Balongan beragam, seperti gasoline dan avtur.

"Memang tentu akan ada dampak kalau ini tidak segera ditangani," ujarnya.

Sebelumnya, Pertamina mencatat kehilangan produksi sebesar 400.000 barel per hari atas kebaran tangki BBM di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari WIB.

"Kira-kira kehilangan produksi 400.000 barel," ungkap Mulyono, Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) dalam konferensi pers, Senin (29/3/2021).

Mulyono meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena kekurangan itu akan dipasok dari kilang Cilacap dan kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Masing memiliki produksi 300.000 barel dan 500.000 barel.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kilang Meledak, Pertamina: Jangan Panik, Stok BBM Luber

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular