
Panas! Filipina Kirim Jet Tempur ke Laut China Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Filipina pimpinan Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk mengirim pesawat tempur ke wilayah perairan yang diklaim Manila di Laut China Selatan (LCS). Ini merupakan eskalasi terbaru di tengah masuknya ratusan kapal penagkap ikan China di area sengketa itu.
Dikutip AFP, Kementerian Pertahanan Filipina mengambil langkah ini setelah himbauan agar kapal-kapal itu pergi tidak diindahkan oleh pihak Beijing. Selain jet tempur, kapal angkatan laut dan penjaga pantai Filipina juga turun memantau situasi.
"Kami siap untuk mempertahankan kedaulatan nasional kami dan melindungi sumber daya laut Filipina," kata kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, akhir pekan ini, dikutip Senin (29/3/2021) malam.
Sebelumnya sekitar 220 perahu pertama kali terlihat awal bulan ini di Whitsun Reef yang terletak sekitar 320 kilometer di sebelah barat Pulau Palawan. Ini memicu perselisihan diplomatik.
Manila telah memerintahkan Beijing untuk menarik kembali kapal-kapal itu, menggambarkan kehadiran mereka sebagai serangan ke wilayah kedaulatannya. Tetapi China, yang mengklaim hampir seluruh LCS, mengatakan armada itu terdiri dari kapal penangkap ikan yang berlindung dari cuaca buruk.
LCS sedang menjadi potensi konflik global yang meluas. Pasalnya China terus mengklaim 90% wilayah lautan itu miliknya dan melakukan ekspansi besar-besaran di lautan yang juga diklaim oleh beberapa negara-negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Bahkan, China dilaporkan telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi salah satu kepulauan LCS yang disengketakan, Paracel. Kota itu dinamai Shansa.
Luas Itu membuatnya 1.700 kali luas New York City. Di kota itu, China sudah membuat beberapa fasilitas kelas kota yang memiliki fasilitas seperti desalinasi air laut dan fasilitas pengolahan limbah, perumahan publik baru, sistem peradilan yang berfungsi, jangkauan jaringan 5G, sekolah, dan penerbangan charter reguler.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kian Agresif, Filipina Mau Bangun Pulau di Laut China Selatan
