Internasional

Anti-Asia Marak di AS, Sosok Ini Dituding Jadi Biang Keroknya

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
28 March 2021 12:55
Protesters Dana Liu, center front, and Kexin Huang, right, both of Newton, Mass., display placards during a rally held to support Stop Asian Hate, Sunday, March 21, 2021, in Newton. A gunman has been charged with killing eight people at three Atlanta-area massage parlors in an attack Tuesday, March 16. Seven of the eight people killed in the attacks were women, six were of Asian descent. (AP Photo/Steven Senne)
Foto: AP/Steven Senne

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden AS, Donald Trump berulang kali mendeskripsikan tentang Covid-19 sebagai "virus China" dan "Kung Flu". Ini disebut jadi biang kerok yang semakin menumbuhkan kebencian terhadap Asia-Amerika.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki. Sebelumnya, anti-Asia mencapai puncaknya di AS setelah penembakan di Atlanta yang memakan delapan korban jiwa dan sebagian besar orang Asia pekan lalu.

"Tidak diragukan lagi 'retorika yang merusak' dari pemerintahan sebelumnya berperan dalam meningkatnya ancaman terhadap orang Asia-Amerika," kata Psaki dikutip dari Forbes, Minggu (28/3/2021).

Psaki mengatakan julukan virus korona seperti "flu Wuhan" menyebabkan persepsi yang "tidak akurat, tidak adil" terhadap orang Asia-Amerika. Ini telah menyebabkan adanya ancaman yang semakin meningkat.

President Donald Trump and first lady Melania Trump walk to board Marine One on the South Lawn of the White House, Wednesday, Jan. 20, 2021, in Washington. Trump is en route to his Mar-a-Lago Florida Resort. (AP Photo/Alex Brandon)Foto: Donald Trump dan Melania Trump berjalan menuju Marine One di South Lawn Gedung Putih, Rabu, 20 Januari 2021, di Washington. (AP / Alex Brandon)
President Donald Trump and first lady Melania Trump walk to board Marine One on the South Lawn of the White House, Wednesday, Jan. 20, 2021, in Washington. Trump is en route to his Mar-a-Lago Florida Resort. (AP Photo/Alex Brandon)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan sejak awal pandemi agar tidak merujuk pada virus yang diyakini berasal dari mana. Lembaga itu memperingatkan ini dapat menyebabkan "dampak negatif yang tidak diinginkan dengan menstigmatisasi komunitas tertentu".

Namun, Psaki mencatat dalam kasus penembakan di Atlanta, Presiden AS kini Joe Biden tidak mau mengaitkan motif dengan tersangka penembak sebelum penyelidikan selesai.

"Akan terus mencari cara untuk mengangkat dan berbicara tentang masalah ini," kata Psaki.

"Tidak diragukan lagi beberapa retorika merusak yang kami lihat selama pemerintahan sebelumnya ... menyebut Covid 'virus Wuhan' atau hal-hal lain menyebabkan ... persepsi komunitas Asia-Amerika yang tidak akurat, tidak adil [dan telah] meningkatkan ancaman terhadap orang Asia- Orang Amerika," jelasnya di Gedung Putih.

Menurut lembaga nirlaba Stop AAPI Hate, kejahatan anti-Asia yang dilaporkan meningkat hampir 150% pada tahun 2020. Ini jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3.795 insiden.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anti-Asia Marak di Amerika, Kecemburuan Ekonomi Penyebabnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular