Internasional
Melihat Kapal Nyangkut di Terusan Suez yang Bikin Heboh

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada sebuah insiden yang menyita perhatian publik global baru-baru ini. Sebuah kapal kargo Ever Given dengan kapasitas 20 ribu kontainer dan dengan berat mencapai 224 ribu ton tersebut nyangkut di jalur perdagangan internasional yaitu Terusan Suez pada Selasa (23/3/2021).
Melansir CNN World, kandasnya kapar Ever Given tersebut disebabkan oleh adanya badai pasir dengan kecepatan 40 knots sehingga mengaburkan jarak pandang. Pihak berwenang sudah berupaya sekeras tenaga untuk membuat kapal kargo dengan panjang mencapai 400 meter tersebut untuk mengapung kembali.
Namun upaya yang dilakukan kemarin itu gagal. Kejadian tersebut menghalangi jalur perdagangan internasional terblokir. Setidaknya ada 160 kapal pembawa bahan bakar yang harus terjebak dalam kemacetan untuk bisa melewati Terusan Suez.
![]() Citra Satelit Kapal Ever Given yang Terjebak di Terusan Suez |
Menurut ahli perkapalan, untuk bisa membuat kapal sebesar itu kembali mengapung butuh waktu berhari-hari bahkan mingguan. Bayangkan saja betapa mengganggunya kecelakaan ini.
Dampaknya sudah jelas terlihat baik dari segi waktu maupun finansial. Dari segi waktu tentu kemacetan yang terjadi membuat durasi pengiriman barang dan berbagai produk ke tujuan menjadi lebih lama.
Keterlambatan ini menimbulkan serangkaian konsekuensi keuangan. Pemilik dan perusahaan asuransi kapal yang terjebak dalam kemacetan ini harus menerima serangkaian hukum dan klaim sebesar jutaan dolar.
Para ahli khawatir bahwa kerugian tidak bisa dihindari karena klaim pasti akan muncul. Bahkan jika kapal Ever Given sukses diapungkan kembali dengan cepat tetap saja keterlambatan bakal terjadi.
Ini menjadi permasalahan pelik lainnya dalam dunia rantai pasok global setelah lebih dari satu tahun juga ikut terdampak oleh pandemi Covid-19 seiring dengan penurunan volume perdagangan dunia.
Terusan Suez bukanlah jalur sembarangan. Jalur buatan yang pertama kali dioperasikan pada 1869 ini memiliki panjang 193 km dan membelah Benua Asia dan Afrika serta menghubungkan Laut Mediteran dan Laut Merah.
Terusan Suez merupakan salah satu lalu lintas perdagangan paling sibuk di dunia. Berdasarkan data Suez Canal Authority (SCA), pada tahun fiskal 2019/2020, setidaknya ada 19.311 kapal pengangkut barang yang berlalu lalang di jalur tersebut.
Sebanyak 23% dari total kargo mengangkut minyak mentah dan produk turunannya seperti bensin, LPG, nafta dan sejenisnya dengan total volume mencapai 238 juta ton. Sebanyak 77% kargo lain membawa berbagai macam produk ekspor-impor dari berbagai belahan dunia.
Jalur tersebut juga sangat berarti bagi perdagangan wilayah Asia Tenggara tak terkecuali Indonesia. Pada 2019 saja total kapal kargo yang melalui jalur perdagangan tersebut mencapai 166,32 juta ton atau setara dengan 36,2% dari total lalu lintas kapal kargo global.
Bisa dibayangkan bukan bagaimana sibuknya jalur tersebut dan bagaimana kerugian yang diderita jika terjadi kemacetan sampai waktu berminggu-minggu. Kerugian ini pastinya juga diderita oleh pengusaha Indonesia yang mengekspor maupun mengimpor barang yang melewati jalur tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Kapal Kejepit di Terusan Suez, Logistik Asia-Eropa Terganggu?
(twg/twg)