Internasional

Alert! Arab Saudi Diserang Lagi, Terminal Minyak Terbakar

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 March 2021 09:52
Sebuah drone kembali menyerang Arab Saudi. Kali ini, pesawat itu menyerang pelabuhan minyak. (AP/Hani Mohammed)
Foto: Ilustrasi (AP/Hani Mohammed)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi Arab Saudi mengumumkan serangan proyektil ke salah satu fasilitas minyak negara itu, Jumat (26/3/2021). Ini memicu kebakaran di terminal minyak di provinsi Jizan.

Peristiwa ini terjadi seiring peringatan keenam tahun intervensi militer yang dipimpin Riyadh di Yaman. Pihak kementerian tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan namun besar kemungkinan kelompok Houthi di Yaman.

"Serangan proyektil di terminal distribusi produk minyak di Jizan ... mengakibatkan kebakaran di salah satu tangki terminal," kata kementerian energi dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh resmi Saudi Press Agency, sebagaimana dilansir oleh AFP.

Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun Arab Saudi mengutuk keras serangan itu.

"Pengecut," kata Kementerian seraya menegaskan peristiwa itu bukan saja serangan ke kerajaan tetapi ekonomi dunia dan keamanan energi global.

Sebelumnya, Kamis (25/3/2021), koalisi pimpinan Arab Saudi mencegat beberapa drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan ke kerajaan. Houthi, yang diklaim didukung Iran, juga disinyalir pelakunya.

Kelompok ini juga berusaha menargetkan universitas di Najran dan Jizan. Namun hingga berita diturunkan belum ada klaim bertanggung jawab.

Senin lalu, Arab Saudi sempat menawarkan kepada Huthis sebuah gencatan senjata "komprehensif" yang diawasi oleh PBB. Inii untuk mengakhiri konflik enam tahun yang telah terjadi dan banyak memakan korban.

Kerajaan juga mengusulkan untuk membuka kembali bandara internasional di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak. Negeri Raja Salman mengaku ingin memulai kembali negosiasi politik antara pihak yang bertikai.

Tapi Houthi dengan cepat menolak inisiatif itu. Kelompok ini menegaskan kembali tuntutan mereka bahwa blokade udara dan laut yang dipimpin Arab Saudi di Yaman harus sepenuhnya dicabut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat menawarkan diri membantu mengakhiri konflik. Pada kunjungan sebelumnya ke wilayah tersebut bulan Februari lalu, utusan khusus Washington untuk Yaman Tim Lenderking melakukan kontak dengan Houthi di Oman.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Ledakan Keras Guncang Ibu Kota Arab Saudi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular