Pulihkan Ekonomi, Sri Mulyani: Tak Bisa Cuma Andalkan APBN

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 March 2021 14:40
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menegaskan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari dampak pandemi Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak. Masyarakat pun, khususnya kelas menengah atas kini diminta untuk melakukan aktivitas agar bisa meningkatkan konsumsi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan selama pandemi Covid-19, pemerintah selalu melakukan gas dan rem dalam menekan laju penularan Covid-19. Hal ini terjadi bukan hanya dilakukan oleh Indonesia, tapi di seluruh negara belahan dunia.

"Indonesia meskipun optimistis ekonomi sudah mulai ada akselerasi dan di seluruh pelosok juga sudah melakukan vaksinasi, kita tetap waspada terhadap protokol kesehatan. Sehingga tidak muncul lagi rem dan gas," jelas Sri Mulyani dalam Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Semarang, Kamis (25/3/2021).

Dalam memulihkan ekonomi, pemerintah juga didorong oleh kebijakan otoritas moneter dan perbankan dalam memulihkan ekonomi. Bank Indonesia (BI) misalnya sudah menurunkan suku bunga acuan dan melakukan injeksi likuiditas terhadap perbankan.

Sehingga bisa dipastikan likuiditas perbankan sangat banyak. Namun, Sri Mulyani menyayangkan bahwa kredit di perbankan belum mengalir.

"Oleh karena itu kami bersama di menteri kabinet (pemerintahan Presiden Joko Widodo) untuk mengalirkan kredit dalam program penjaminan. Sehingga bank tidak ragu menyalurkan kredit dan dunia usaha tidak ragu untuk meminjam," tutur Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani menekankan memulihkan ekonomi RI dari dampak pandemi tidak bisa dilakukan hanya antara pemerintah, otoritas, perbankan, dan dunia usaha. Tapi juga seluruh masyarakat.

Sri Mulyani meminta masyarakat untuk mulai melakukan aktivitas kegiatannya seperti sedia kala untuk meningkatkan konsumsi. Terutama kelompok menengah atas yang memiliki porsi besar dalam mendorong konsumsi rumah tanggga di perekonomian nasional.

"Sekarang APBN jadi pendorong ekonomi yang dominan, dan tidak bisa selamanya. Harus didukung kegiatan masyarakat yang tidak menimbulkan risiko Covid-19, tapi juga aman terhadap Covid-19," kata Sri Mulyani melanjutkan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular