
Soal Investasi Tesla di RI, Menko Luhut: Tak Lama Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia- Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyebut rencana produsen mobil listrik Tesla Inc untuk berinvestasi di Indonesia. Rencana investasi Tesla ini terkait dengan hilirisasi nikel terutama menjadi baterai.
"Hilirisasi nikel kerjasama pertambangan hingga hilir termasuk dengan Tesla kita ada progress, Saya kira gak terlalu lama kita akan dengar progress baik dengan Tesla," ujar Luhut dalam CNBC Indonesia Mining Forum dengan Tema "Prospek Industri Minerba 2021", Rabu (24/3/2021).
Selain Tesla, beberapa perusahaan internasional telah masuk ke Indonesia dalam rangka pembuatan baterai. Perusahaan tersebut antara lain LG Chem dan CATL. Sementara, beberapa perusahaan telah masuk dalam industri smelter Nikel yang menjadi bahan baku baterai.
"Trend kadar nikel pada baterai semakin tinggi, supply nikel diproyekiskan tidak akan cukup," ujar Luhut.
Luhut pertama kali mengungkapkan rencana investasi Tesla di Indonesia pada pertengahan Desember 2020 lalu. Saat itu, publik menduga rencana Tesla adalah membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Namun, Luhut menegaskan dirinya tidak pernah menyebut bahwa minat investasi Tesla di Indonesia terkait pembangunan pabrik mobil listrik. Lalu, apa saja pembahasannya? Di sektor mana Tesla akan berinvestasi di Indonesia?
"Yang benar begini, kita sudah NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan mereka. Saya nggak mau mengulangi kesalahan. Kita tidak tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam sebenarnya di tempat mereka itu, ada Starlink, launching pad, hypersonic, battery lithium pack, stabilizer energi, itu yang kita bicarakan," paparnya saat diwawancarai Founder and Chairman CT Corp., Chairul Tanjung, di Economic Outlook 2021 CNBC Indonesia, Kamis (25/02/2021).
Menurutnya, besarnya potensi sumber daya bijih nikel di Indonesia menjadi salah satu daya tarik Tesla maupun calon investor lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.
"Karena apa? Indonesia itu penghasil nickel ore (bijih nikel) terbesar di dunia, jadi mereka melihat potensi dari kita," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahas Investasi, Pemerintah & Tesla Akan Bertemu Pekan Depan