
Tak Harus Skala Besar, PLTN Bisa Dibangun Skala Ratusan MW

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sampai saat ini belum dimanfaatkan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik. Sementara pemerintah mendorong beberapa jenis pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk melistriki pulau-pulau kecil.
Djarot Sulistio Wisnubroto, Peneliti Senior Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), menegaskan bahwa PLTN bisa dibangun dalam skala ratusan mega watt (MW), tidak hanya skala besar ribuan MW. Dengan demikian, sama halnya dengan jenis EBT lainnya, menurutnya PLTN juga akan bisa menjangkau pulau-pulau kecil di Indonesia.
"Kalau daerah-daerah kepulauan seperti Indonesia butuh 200-300 MW di daerah tertentu, di beberapa pulau kecil, maka bisa ciptakan itu, meskipun masih dalam proses pengembangan komersial," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (22/03/2021).
Dia pun mengaku, pembangunan PLTN ini akan bergantung pada kebutuhan atau pasar. Misalnya saja Turki yang melakukan kerja sama dengan Rusia, karena permintaan pasarnya adalah dari industri, maka dibangunlah PLTN dengan kapasitas di atas 1.000 MW.
"Misal di Turki kerja sama dengan Rusia, mereka punya market demand industrialisasi, maka yang mereka bangun daya di atas 1.000 MW," paparnya.
Meski demikian, dia menyebut investasi dari PLTN masih mahal, namun harga listriknya bisa kompetitif. Jika pemerintah menetapkan harga listrik nuklir 7 sen dolar per kilo Watt hour (kWh), maka menurutnya ini masih kompetitif.
"Ada sisi lemahnya nuklir, investasinya mahal bisa dua sampai tiga kali lipat dari PLTU atau pembangkit batu bara," ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan batu bara di Indonesia masih tinggi, padahal ini energi yang harus dikurangi pemanfaatannya karena tidak ramah lingkungan agar penurunan suhu sampai 2 derajat bisa tercapai.
"Dampaknya terasa kalau ada banjir di Kalimantan Selatan mungkin di beberapa daerah. Ini adalah perubahan iklim yang mungkin akan lebih dahsyat lagi," tegasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jalan Panjang RI Untuk Cicipi Energi Nuklir