
5 Negara Minat Investasi Pembangkit Nuklir di RI: dari Kanada-Rusia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, setidaknya ada 4-5 negara yang tertarik untuk berinvestasi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
Bahlil menyebut, beberapa negara yang tertarik untuk berinvestasi tersebut antara lain Kanada dan Rusia.
"Beberapa negara sudah kita identifikasi ada sekitar 4 atau 5 negara yang ada minat mengembangkan tenaga nuklir Indonesia. Sekarang proposal sedang dipelajari. Salah satunya Kanada, ya Rusia juga. Sudah ketemu," ungkapnya saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/08/2025).
Seperti diketahui, pemerintah telah merilis Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034. Di RUPTL tersebut, pemerintah sudah memasukkan target kapasitas PLTN yang akan beroperasi hingga 10 tahun mendatang. Pemerintah menargetkan 500 Mega Watt (MW) PLTN bisa beroperasi hingga 2034.
Bahlil sebelumnya sempat menyebut, ada dua lokasi yang bisa dikembangkan untuk membangun PLTN, yaitu di Sumatera dan Kalimantan.
"Pada 2034 maksimal, kita itu sudah harus punya nuklir di sektor energi. Bangun power plant. Memang yang model yang kita bangun itu adalah small medium, yang mungkin di angka 300 MW sampai 500 MW. Ini dulu yang kita dorong. Dan itu dulu ya Sumatera sama Kalimantan, di dua tempat, yang sudah kita setujui di RUPTL," kata Bahlil usai acara Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-9, pada Juni 2025 lalu.
Ia lantas mengungkapkan bahwa konsep kerja sama untuk pembangunan PLTN masih tengah dibahas. Ia pun menegaskan bahwa Indonesia terbuka terhadap negara manapun selama punya hubungan baik dengan Indonesia dan saling menguntungkan.
"Bagi kita, siapapun negaranya gak ada masalah, selama dia punya hubungan kerja sama sama Indonesia, dan sekali lagi saling menguntungkan. Begitu," ujar Bahlil.
Mengutip dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, Kalimantan Barat disebut-sebut memiliki sumber energi mulai dari tenaga air, biomassa, biogas, batubara, hingga uranium dan thorium yang dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Adapun, potensi nuklir di Kalimantan Barat berasal dari kandungan uranium dan thorium yang terdapat di Kabupaten Melawi. Berdasarkan data Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kementerian ESDM, total cadangan uranium dan thorium di daerah ini mencapai 24.112 ton.
"Potensi uranium di Kabupaten Melawi menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat sebesar ± 24.112 ton. Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari Pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN," tulis dokumen RUPTL.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Umum Ketenagalistrikan Resmi Dirilis, Ada Pembangkit Nuklir!