
Pemerintah Rayu 50 Perusahaan Global Untuk Jadi Mitra SWF RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini sudah ada 50 perusahaan yang mulai diajak pendekatan untuk menjadi mitra strategis dari Indonesia Investment Authority (INA).
"Pemerintah telah berkonsultasi dengan 50 perusahaan dan calon mitra strategis," ujarnya dalam sebuah webinar, Senin (22/3/2021).
Dalam menjalankan operasi INA, setelah penyuntikan modal Rp 15 triliun pada tahun lalu, tahun ini pemerintah akan menyuntikkan dana tambahan sebesar Rp 60 triliun yang dilakukan dengan inbreng saham. Dengan demikian, secara keseluruhan total modal INA sebesar Rp 75 triliun.
Inbreng saham adalah transaksi pemasukan harta yang tidak dalam bentuk uang tunai dalam penyertaan modal, yang bisa juga berupa aktiva di antaranya tanah, bangunan, dan aset lainnya.
Airlangga berharap Kuartal I-2021 INA bisa merealisasikan kegiatannya. Lewat INA ini diharapkan bisa sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang untuk mendorong pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, Airlangga mengatakan ada dua jenis pendanaan di dalam INA yakni master fund dan thematic fund. "Jadi konsepnya adalah dua jenis fund, yaitu master fund dan thematic fund yang sektornya dibagi sesuai dengan bidang," tuturnya.
Letter of interest dari International Development Finance Corporation (DFC) sebesar US$ 2 miliar, MoM dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dengan potensi pendanaan di atas US$ 4 miliar, masuk dalam jenis master fund.
Sementara yang masuk dalam thematic fund di antaranya letter of interest informal komitmen sebesar lebih dari US$ 2 miliar dari CDPQ (Caisse de dépôt et placement du Québec) Kanada untuk pembangunan jalan tol. Kemudian ada pula letter of interest dari APG Belanda sebesar US$ 1,5 miliar dan Macquarie dengan potensi kontribusi US$ 300 juta.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Hingga Ridha, Ini Dewas-Direksi SWF INA Jokowi