
Jokowi Ngebet Herd Immunity Cepat Terbentuk! Are You Sure?

Dalam dokumen presentasi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, terungkap bahwa herd immunity bisa tercipta pada 15 Maret 2022 di Indonesia.
Herd immunity bisa tercapai saat 70% dari total penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan suntikan vaksin. Untuk mencapai target ambisius tersebut, sebanyak 181,5 juta penduduk Indonesia sudah divaksinasi.
Ketika 70% penduduk Indonesia disuntik vaksin angka reproduksi (Rt) diharapkan sama dengan satu atau kurang dari satu. Artinya, intervensi yang dilakukan pemerintah, fasilitas kesehatan dan masyarakat dikatakan berhasil, penularan Covid-19 bisa ditekan dan dikendalikan.
Dalam pemaparannya herd immunity tersebut bisa dicapai 15 bulan setelah program vaksinasi dijalankan. Tahap pertama penyuntikan vaksin dilakukan pada 14 Januari 2021 silam.
Catatan Bappenas, vaksinasi akan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan pada Januari hingga April 2021. Targetnya 1,4 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta lanjut usia (lansia).
Gelombang kedua dilakukan pada April 2021 hingga 2022. Vaksinasi akan dilakukan pada 63,9 juta masyarakat rentan atau masyarakat yang berada di daerah dengan risiko tinggi. Selanjutnya masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster sesuai ketersediaan vaksin sebanyak 77,4 juta penduduk.
Meski demikian, Bappenas mengungkapkan pandemi Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan pencegahan masih belum maksimal. screening dan tracing & tracking masih terbatas, sistem surveilans penyakit belum terintegrasi dan belum real-time, kapasitas pengujian di laboratorium lemah.
Faskes dan Fasmlkes pun belum optimal. Terjadi kekurangan APD (alat pelindung diri), ruang isolasi dan alat test, ruang rawat, ruang ICU, ruang isolasi mandiri dan manajemen kasus lemah atau tatak laksana kasus tidak jelas.
Kapasitas tenaga kesehatan pun masih terbatas. Kekurangan jumlah tenaga kesehatan (nakes), banyak nakes yang tertular dan meninggal dunia.
Selain itu, pemerintah baru bisa menyuntikkan vaksin Covid-19 sebanyak 1 hingga 1,5 juta dosis per harinya pada periode Juli - Desember. Target tersebut molor jauh dari target yang pernah diberikan Jokowi.
"Sebab 75% vaksin kita baru akan datang di Juli - Desember, jadi kita perlu tingkatkan kapasitas vaksinasi sehari mencapai 1-1,5 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama DPR.
Pada periode Januari - Februari, hanya ada suplai vaksin sebanyak 10 juta dosis. Sehingga, pemerintah hanya mampu memberikan suntikan vaksin antara 10 ribu sampai dengan 100 ribu dalam sehari.
Khusus periode Mei - Juni, otoritas kesehatan menargetkan peningkatan vaksinasi Covid-19 dalam satu hari mencapai 500 ribu hingga 1 juta suntikan. Apalagi, pada bulan ini Indonesia diprediksi kedatangan 25 juta vaksin Covid-19.
Namun, harus digarisbawahi bahwa kendala program vaksinasi bukan pada saat pelaksanaan di lapangan melainkan karena ketersediaan vaksin itu sendiri. Maka dari itu, vaksin yang didatangkan perlu tiba tepat waktu agar segera didistribusikan ke daerah.
Terlepas dari berbagai masalah di atas, apakah keinginan Jokowi agar herd immunity bisa tercapai dalam waktu dekat? Semoga...
[Gambas:Video CNBC]