Sri Mulyani: Saat Investor Datang ke RI Mereka Mumet!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 March 2021 20:55
[THUMB] Ancaman Ekonomi RI versi Sri Mulyani
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ongkos logistik Indonesia masih cukup mahal jika dibandingkan dengan dua negara tetangga. Dari hitungannya 10% lebih mahal dari negara tetangga. Selain itu, persoalan di dalam negeri Indonesia masih membuat ruwet investor.

"Dimana Indonesia keluarkan 25,3% dari kue ekonomi nasional sebagai biaya logistik sementara negara tetangga hanya 13%. Di sini kita kalah 10%, kalah kompetisi dari biaya logistik," jelasnya dalam sambutan launching BLE, Kamis (18/3/2021).

Sri Mulyani mengatakan untuk mendatangkan investor tidak cukup hanya melakukan promosi, tapi dari sisi regulasi juga efisiensi logistik perlu diperbaiki.

"Negara ingin investasi datang, Pak Menko Marves (Luhut Binsar Pandjaitan) terus promosi kemana-mana. Investor senang 'the story of Indonesia it's look so good, I want to come, tapi Begitu datang ke Indonesia mumet. Atau pusing, tidak kelihatan bagus dan tidak terdengar bagus waktu mereka datang karena begitu ruwetnya,"jelasnya.

"Sehingga harus menyelenggarakan dana yang lebih banyak untuk sebuah investasi yang tadinya bisa diperkirakan akan kompetitif karena size ekonomi (Indonesia) besar, growing middle class, dan kita juga dekat dengan hub international," tambahnya.

Jadi saat investasi datang bisa memberikan iklim bisnis yang baik sejalan dengan cita-cita Undang - Undang Ciptakerja. Imbasnya lapangan pekerjaan juga akan terbuka. Sri Mulyani juga berharap dari BLE ini dapat menciptakan kegiatan ekspor impor yang legal.

"Ini juga upaya mendukung kegiatan ekspor - impor yang legal. Dibawah Bea Cukai instruksi saya legal itu mudah, tapi legal harus diberikan pelayanan yang terbaik. Legal itu yang ingin kita promote. Tapi kalau legal itu high cost, orang tidak mau legal. Makanya menata logistik adalah suatu keharusan," jelas Sri.

Pemerintah mau mengurangi biaya logistik dengan membangun ekosistem model baru. Salah satunya yang baru diluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang menjadi bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE).

BLE merupakan sistem perdagangan ekspor - impor untuk meningkatkan daya saing investasi di Indonesia dan memfasilitasi peningkatan kecepatan proses logistik end to end.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Allo Invest to Campus Sambangi Kampus Perbanas Institute

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular