
Ada Sengketa, Pertamina Sebut Pemilik Sah Tanah di Pancoran

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menegaskan aset tanah yang berlokasi di Jl. Raya Pasar Minggu km 15 RT 006, RW 02, Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan secara hukum sah milik Pertamina, setelah Mahkamah Agung mengabulkan upaya Peninjauan Kembali (PK).
Hal ini ditegaskan Pertamina setelah tadi malam, Rabu (17/03/2021) telah terjadi bentrokan antara warga dengan oknum yang diduga berasal dari ormas Pemuda Pancasila karena warga yang bertahan dari penggusuran oleh PT Pertamina Training and Consulting (PTC) berhadapan dengan ormas bersenjata rakitan, seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Manager Legal PT PTC Achmad Suyudi mengatakan, secara hukum hak kepemilikan Pertamina atas lahan tersebut dikuatkan melalui Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor: 630, 631, 632, 633, 634, 635, 636, 637, 638, 639, 640, 641, 642, 643, 644, 645, 646, 647, 648, 649, 650, 651, 652, 653, 707, yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Jakarta Selatan qq. Badan Pertanahan Nasional dan Akta Pelepasan Hak No.103 Tahun 1973 yang dibuat di hadapan Mochtar Affandi, S.H., Notaris di Jakarta.
Selain itu, dia mengatakan, objek tanah tersebut merupakan bentuk penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia kepada PT Pertamina berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.23/KMK.06/2008 dengan nomor harmoni aset 100001418. Selain itu, aset tanah tersebut tercatat sebagai objek pajak PBB dengan NOP 31.71.041.006.005-0106.0 dimana Pertamina sebagai subjek pajak selalu melakukan pembayaran tepat waktu.
Dia menyebut, sebagai pemegang hak yang sah secara hukum, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Training and Consulting (PTC) mengupayakan proses pemulihan aset dengan melakukan pengamanan dan penertiban aset dari penghuni tanpa hak di lokasi tanah tersebut.
"Berdasarkan upaya hukum luar biasa yang dilakukan yakni Peninjauan Kembali, Mahkamah Agung mengabulkan bantahan perusahaan dan menyatakan bahwa Pertamina adalah pemilik satu-satunya yang sah dari tanah-tanah dan bangunan beserta segala sesuatu yang terdapat di atasnya," kata Achmad, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Kamis (18/03/2021).
Menurutnya, upaya pemulihan tersebut telah berjalan lebih dari 10 bulan dengan baik dan aman karena PT PTC telah melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan pemulihan aset milik Pertamina secara persuasif dan tetap membangun komunikasi melalui tokoh masyarakat, aparat muspika dan Aparat Sipil Negara setempat terkait status lahan dan penyadaran bahwa objek tersebut akan digunakan untuk kepentingan negara.
Selain itu, PT PTC memastikan proses pemulihan aset Pertamina di Pancoran dilakukan dengan pendampingan dari pihak aparat kepolisian.
"Sampai saat ini, sudah lebih dari 75% lahan telah dikembalikan kepada Pertamina, dan semua kami lakukan sesuai prosedur dan tidak ada cara-cara anarkis menggunakan ormas tertentu pada proses pemulihan aset," pungkasnya.
Mengutip CNNIndonesia, salah satu warga Gang Buntu II, Pancoran, bernama Warso mengalami luka-luka di wajah akibat terkena lemparan batu dalam bentrokan semalam.
"Kita melindungi diri ada apesnya juga. Bukan batu, tapi karena dorlop," kata Warso saat ditemui CNNIndonesia.com di lokasi, Kamis (18/03/2021).
Menurutnya, dorlop yang dimaksud adalah senjata rakitan berisi mesiu dengan peluru paku, pecahan kaca, hingga baut.
Akibat serangan senjata itu, bagian bawah mata kiri Warso terdapat dua luka sobek, bahkan hingga ke bibir. Luka itu kini ditutupi kain kasa.
(wia)
Next Article Intip SPKLU Komersial Pertama Pertamina di Fatmawati