Mengecek Ancaman Ekonomi Versi Sri Mulyani: Benar Semua!

Bentuk pengetatan moneter apapun akan membuat pasar tetap bergejolak. Apalagi jika dilakukan secara gegabah dan prematur. Untuk saat apa yang dikhawatirkan dari pengetatan moneter adalah utang yang sangat tinggi.
Uang yang digunakan untuk menstimulasi ekonomi selama pandemi adalah berasal dari utang. Kenaikan suku bunga tentu saja akan membuat utang yang menggunung semakin sulit untuk dilunasi. Terutama bagi mereka yang berisiko sehingga menanggung beban bunga yang besar.
Pada 2016, IMF menghitung total utang perusahaan nonfinansial sebesar US$152 triliun atau 225 persen dari PDB dunia. Sedangkan utang pemerintah telah meningkat hingga 15 poin persentase terhadap PDB antara 2000 hingga 2015.
Dibandingkan dengan proyeksi sebelum pandemi, rata-rata utang pada 2021 diprediksi akan meningkat sekitar 17% dari PDB di negara maju. Kemudian di negara-negara berkembang kenaikannya mencapai 12%, dan 8% di negara berpenghasilan rendah.
Pandemi Covid-19 membuat utang global naik US$ 24 triliun dalam setahun terakhir. Studi yang dilakukan oleh lembaga keuangan global Institute of International Finance (IIF) mencatat utang global tembus rekor US$ 281 triliun dan rasio utang terhadap PDB di seluruh dunia di lebih dari 355%.
Lebih lanjut IIF memperkirakan program dukungan pemerintah untuk pandemi Covid-19 telah menyumbang setengah dari kenaikan tersebut, sementara perusahaan global, bank, dan rumah tangga menambahkan masing-masing US$ 5,4 triliun, US3,9 triliun, dan US$ 2,6 triliun.
Artinya rasio utang terhadap output ekonomi dunia yang dikenal sebagai produk domestik bruto telah melonjak sebesar 35 poin persentase menjadi lebih dari 355% PDB. Kenaikan tersebut jauh melampaui kenaikan yang terlihat selama krisis keuangan global, ketika 2008 dan 2009. Kala itu lonjakan utang yang terjadi masing-masing hanya 10 poin persentase dan 15 poin persentase.
Itulah tadi sederet risiko besar yang menghantui perekonomian global saat ini. Sudah sepatutnya memang para pemangku kebijakan ketar-ketir dan berpikir jauh ke depan tentang langkah-langkah yang efektif untuk keluar dari krisis saat ini dan bersiap siaga jika krisis baru akan datang dalam waktu yang mungkin dekat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
