Hambalang: Misi Pembangunan atau Retorika Politik (Lagi)?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 March 2021 12:12
Susilo Bambang Yudhoyono (Dok. Demokrat)
Foto: Susilo Bambang Yudhoyono (Dok. Demokrat)

Sebelumnya pada 2016, Jokowi melakukan blusukan dengan mengunjungi situs proyek Hambalang, yang penuh ilalang tersebut, bersamaan dengan agenda mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan blusukan bertajuk "Tour de Java."

Manuver Jokowi saat itu memiliki daya rusak yang cukup kuat secara politik, karena publik menafsirkannya sebagai sindiran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terhadap Partai Demokrat yang saat itu gencar melakukan kritik ke pemerintah.

Namun dalam konteks tata pemerintahan, manuver Jokowi saat itu juga dinilai positif, karena terdengar seperti upaya menyelamatkan proyek yang dibiayai APBN agar terus berlanjut dan akhirnya memberikan kemanfaatan bagi bangsa.

"Presiden oke kita akan bangun Hambalang tapi beberapa syarat harus dipenuhi," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki HadiĀ Muljono, Senin (2/5/2016), sebagaimana dikutip detik.com.

Basuki mengklaim pihaknya sudah menerima laporan evaluasi dari tim independen yang berisi para pakar dari berbagai universitas sebelum mengambil keputusan melanjutkan proyek tersebut. Namun, dia memperkirakan aktivitas pengerjaan baru bisa dimulai pada 2017.

Nyaris empat tahun berselang, pernyataan Basuki dan Jokowi tersebut tidak terwujud. Tak ada upaya meneruskan proyek yang dihentikan KPK tersebut, apalagi upaya penyelamatan. Ibaratnya, yang berhasil dari misi Jokowi 2016 itu cuma pukulan politik, dan bukan kinerja riil.

Kini, Jokowi lagi-lagi meminta bawahannya melanjutkan proyek tersebut. Kepala negara memerintahkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit proyek, dan juga audit teknis yang mencakup kelayakan proyek secara struktur.

Manuver tersebut dilakukan bersamaan dengan lontaran kritik SBY sebelumnya, mengenai gencarnya pembangunan infrastruktur di era Jokowi manakala pendapatan pajak pemerintah anjlok-yang otomatis berujung pada kenaikan risiko utang.

Adakah jaminan Presiden benar-benar tulus hendak membangun sektor olahraga nasional dengan menyelesaikan proyek Hambalang? Sejauh ini masih buram. Belum ada alokasi pendanaan dan tender untuk menunjuk kontraktor.

Yang sudah jelas terlihat adalah fakta bahwa lima tahun lalu Jokowi memakai proyek mangkrak itu sebagai serangan politik.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular