
Impor Garam Dibuka, Katanya Pak Jokowi Janji Swasembada?

Keputusan pemerintah untuk kembali mengimpor garam sejatinya bertolak belakang dengan pernyataan yang sempat dilontarkan Jokowi beberapa tahun lalu. Jokowi cukup yakin Indonesia dapat swasembada garam secepatnya.
Pada 2015, pemerintah merumuskan peta jalan swasembada garam nasional dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi. Peta ini disusun oleh Kementerian KKP, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian.
Salah satu target bombastis yang dicanangkan dalam peta tersebut adalah Indonesia bisa terbebas dari impor garam pada 2015. Namun, Indonesia justru masih dibanjiri impor garam, terutama untuk kebutuhan industri.
Dua tahun berselang, Jokowi kembali memerintahkan jajarannya untuk mencari cara agar Indonesia menjadi negara swasembada garam pada tahun lalu. Lagi-lagi permintaan tersebut hingga saat ini belum terealisasi.
"Saat ini kita masih impor garam dari luar. Padahal kita negara maritim dengan laut yang luas. Oleh karena itu, Pak Presiden memerintahkan supaya kita swasembada pada tahun 2020," kata Luhut pada 2017 lalu.
Tahun lalu, Jokowi sempat membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan target swasembada garam meleset. Menurutnya, kebijakan impor dilakukan lantaran produksi garam dalam negeri masih rendah.
"Masih rendah produksi garam nasional kita, sehingga yang kemudian dicari paling gampang yaitu impor garam. Dari dulu begitu terus, dan tidak pernah ada penyelesaian," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas pada Oktober 2020 lalu.
Jokowi menyatakan, total kebutuhan garam nasional pada 2020 mencapai 4 juta ton per tahun. Namun, produksi dalam negeri hanya mampu memberikan sumbangsih tak sampai setengahnya.
"Saya kira ini langkah perbaikan harus kita kerjakan mulai pembenahan besar-besaran pada supply chain, mulai hulu sampai hilir," katanya.
(cha/cha)[Gambas:Video CNBC]