Impor Garam Dibuka, Katanya Pak Jokowi Janji Swasembada?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 March 2021 10:31
Infografis: Heboh Pipa Impor Jokowi Murka, Garam Impor Tak Kalah Epik Lho
Foto: Infografis/Heboh Pipa Impor Jokowi Murka, Garam Impor Tak Kalah Epik Lho/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor pipa yang membanjiri Indonesia membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'murka'. Kemurkaan kepala negara bahkan berujung pada pemecatan pejabat tinggi PT Pertamina (Persero).

Ketergantungan Indonesia terhadap produk impor tak hanya soal pipa semata. Namun, masih banyak produk lainnya yang masih diimpor kendati barang tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

Salah satu contoh klasik adalah garam. Persoalan impor garam ini lebih epik, lantaran sempat memicu kasus korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garam, di mana pada 2017 lalu sang Direktur Utama Achmad Boediono dicokok karena dugaan penyalahgunaan izin importasi dari garam konsumsi ke garam industri.

Hingga saat ini, Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, yang harus diakui sebagian besarnya harus impor terutama untuk garam industri. Sepanjang tahun lalu, impor garam menembus 2,6 juta ton.

Dengan garis pantai sepanjang 95.181 kilometer dan menjadi yang terpanjang di dunia, Indonesia sejatinya bisa swasembada garam. Namun, mungkin saja hal tersebut tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.

Pasalnya, pemerintah telah memutuskan untuk kembali mengimpor garam pada tahun ini. Keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

"Impor garam sudah diputuskan melalui rapat Menko," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Trenggono mengatakan pemerintah saat ini masih menunggu data terkait kebutuhan garam di Indonesia. Saat kekurangan pasokan, pemerintah memastikan akan menutup kekurangan tersebut dengan impor.

"Nanti misalnya kekurangannya berapa, itu baru bisa diimpor. Kami menunggu itu, karena itu sudah masuk dalam undang-undang cipta kerja," katanya.

Halaman Selanjutnya >>> Jokowi Pernah Janji Lho RI Mau Swasembada Garam

Keputusan pemerintah untuk kembali mengimpor garam sejatinya bertolak belakang dengan pernyataan yang sempat dilontarkan Jokowi beberapa tahun lalu. Jokowi cukup yakin Indonesia dapat swasembada garam secepatnya.

Pada 2015, pemerintah merumuskan peta jalan swasembada garam nasional dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi. Peta ini disusun oleh Kementerian KKP, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian.

Salah satu target bombastis yang dicanangkan dalam peta tersebut adalah Indonesia bisa terbebas dari impor garam pada 2015. Namun, Indonesia justru masih dibanjiri impor garam, terutama untuk kebutuhan industri.

Dua tahun berselang, Jokowi kembali memerintahkan jajarannya untuk mencari cara agar Indonesia menjadi negara swasembada garam pada tahun lalu. Lagi-lagi permintaan tersebut hingga saat ini belum terealisasi.

"Saat ini kita masih impor garam dari luar. Padahal kita negara maritim dengan laut yang luas. Oleh karena itu, Pak Presiden memerintahkan supaya kita swasembada pada tahun 2020," kata Luhut pada 2017 lalu.

Tahun lalu, Jokowi sempat membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan target swasembada garam meleset. Menurutnya, kebijakan impor dilakukan lantaran produksi garam dalam negeri masih rendah.

"Masih rendah produksi garam nasional kita, sehingga yang kemudian dicari paling gampang yaitu impor garam. Dari dulu begitu terus, dan tidak pernah ada penyelesaian," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas pada Oktober 2020 lalu.

Jokowi menyatakan, total kebutuhan garam nasional pada 2020 mencapai 4 juta ton per tahun. Namun, produksi dalam negeri hanya mampu memberikan sumbangsih tak sampai setengahnya.

"Saya kira ini langkah perbaikan harus kita kerjakan mulai pembenahan besar-besaran pada supply chain, mulai hulu sampai hilir," katanya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular