
Impor Garam Dibuka, Katanya Pak Jokowi Janji Swasembada?

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor pipa yang membanjiri Indonesia membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'murka'. Kemurkaan kepala negara bahkan berujung pada pemecatan pejabat tinggi PT Pertamina (Persero).
Ketergantungan Indonesia terhadap produk impor tak hanya soal pipa semata. Namun, masih banyak produk lainnya yang masih diimpor kendati barang tersebut sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Salah satu contoh klasik adalah garam. Persoalan impor garam ini lebih epik, lantaran sempat memicu kasus korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garam, di mana pada 2017 lalu sang Direktur Utama Achmad Boediono dicokok karena dugaan penyalahgunaan izin importasi dari garam konsumsi ke garam industri.
Hingga saat ini, Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, yang harus diakui sebagian besarnya harus impor terutama untuk garam industri. Sepanjang tahun lalu, impor garam menembus 2,6 juta ton.
Dengan garis pantai sepanjang 95.181 kilometer dan menjadi yang terpanjang di dunia, Indonesia sejatinya bisa swasembada garam. Namun, mungkin saja hal tersebut tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.
Pasalnya, pemerintah telah memutuskan untuk kembali mengimpor garam pada tahun ini. Keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Impor garam sudah diputuskan melalui rapat Menko," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Trenggono mengatakan pemerintah saat ini masih menunggu data terkait kebutuhan garam di Indonesia. Saat kekurangan pasokan, pemerintah memastikan akan menutup kekurangan tersebut dengan impor.
"Nanti misalnya kekurangannya berapa, itu baru bisa diimpor. Kami menunggu itu, karena itu sudah masuk dalam undang-undang cipta kerja," katanya.
Halaman Selanjutnya >>> Jokowi Pernah Janji Lho RI Mau Swasembada Garam