Bayar Iuran BPJS Kesehatan Rutin, Bikin Hidup Makin Tenang

Jakarta, CNBC Indonesia- Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Pekerja Mandiri tentu berkaitan erat dengan kewajiban membayar iuran setiap bulannya.
Sesuai dengan namanya, segmen Pekerja Mandiri ini bertumpu pada keaktifan peserta melakukan pembayaran iuran secara mandiri dalam setiap bulannya agar status kepesertaannya tetap aktif. Diungkapkan oleh Saili Rahmah (35) bahwa tergabung menjadi peserta program JKN-KIS segmen PBPU dan rutin membayar iuran bukan berarti berharap supaya sakit.
"Saya dan keluarga saya menjadi peserta BPJS Kesehatan yang mandiri dari awal tahun 2019, sejak saat itu kami rutin membayar iuran. Tapi bukan berarti kita berharap supaya kita sakit dan menggunakan uang yang sudah kita bayarkan. Saya jika harus memilih, akan memilih untuk membayar iuran tiap bulan dan tetap sehat," ungkap Saili.
Ibu dua anak ini mengaku dirinya dan suami selalu berkomitmen untuk terus membayarkan iuran karena kondisi dan kesehatan tidak pernah di prediksi. Namun begitu, Saili dan keluarga selalu berusaha menerapkan pola hidup yang sehat.
"Kalau ditanya siapa yang mau sakit tentu tidak ada, tapi itu bukan sesuatu yang mustahil juga untuk terjadi, maka kami selalu berusaha menerapkan pola hidup yang sehat dan memastikan diri memiliki jaminan kesehatan, salah satu caranya ya dengan kami mendaftar BPJS Kesehatan ini," ujar Saili.
Ketekunan membayar iuran juga dilakukan oleh Saili dan keluarga lantaran pernah secara langsung mendapatkan jaminan dari program JKN-KIS ketika dirinya membutuhkan pelayanan kesehatan.
"Ketika saya mau melahirkan anak saya yang kedua sekitar pertengahan 2019, harus ada tindakan operasi di rumah sakit. Karena KIS saya aktif, seluruh proses saya dari masuk, tindakan bedah, sampai kontrol semuanya dijamin JKN-KIS," ucap Saili dengan rasa syukur.
Saili pun menceritakan pengalamannya yang harus dirawat lebih lanjut setelah melalui proses persalinan. "Saat itu saya masuk ke rumah sakit dalam keadaan gawat darurat karena tali pusar anak saya dalam kandungan hampir putus. Sangat cemas dan was-was pak saat itu, tapi alhamdulillah semuanya lancar dan anak saya juga selamat sampai lahir," sambung Saili.
Saili berharap agar program JKN-KIS terus berlangsung dan merasa ikhlas dalam membayarkan iuran meskipun terjadi penyesuaian iuran daripada awal saat dirinya mendaftarkan diri dulu.
"Ikhlas pak membayar iuran karena manfaatnya sangat besar, mulai dari saya operasi itu, anak saya yang kecil juga sering harus Nebulizer di Puskesmas. Dan besaran iurannya juga insyaallah masih dalam batas kemampuan kami. Selain itu, saya juga berharap semoga rezeki saya dan keluarga selalu ada untuk dapat membayar iuran keempat anggota keluarga kami, serta sekali lagi saya harapkan program JKN-KIS terus ada menjadi harapan jaminan kesehatan seluruh penduduk Indonesia," tutup Saili.
[Gambas:Video CNBC]
Masih Banyak Masyarakat yang Keliru Soal BPJS Kesehatan
(dob/dob)