
Geger! 2 Senator AS Desak Gubernur "Buaya Darat" Ini Mundur

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua Senator Amerika Serikat (AS) perwakilan negara bagian New York, Chuck Summer dan Alexandria Ocasio-Cortez, ikut dalam tuntutan warga yang meminta Gubernur New York Andrew Cuomo mundur dari jabatannya karena tuduhan pelecehan seksual beberapa wanita.
Dilansir Reuters, kedua senator itu merasa Cuomo masih memberikan ancaman pelecehan seksual ke depannya.
"Fakta bahwa laporan terbaru ini sangat baru-baru ini mengkhawatirkan, dan itu menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan dan kesejahteraan staf administrasi saat ini," kata Ocasio-Cortez dalam pernyataan bersama pada Jumat, bersama dengan Perwakilan DPR AS Jamaal Bowman.
Sementara itu Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada hari Jumat (12/3/2021) bahwa Presiden Joe Biden "pasti mendukung" penyelidikan jaksa agung negara bagian atas tuduhan tersebut.
Sebelumnya Cuomo menghadapi tuduhan pelecehan seksual dari tiga orang wanita, dua diantaranya adalah mantan stafnya sendiri.
Seorang mantan stafnya, Charlotte Bennett, mengatakan Cuomo menanyakan tentang kehidupan seksnya dan bertanya apakah ia akan terbuka untuk menjalin hubungan dengan pria yang lebih tua. Bennett mengatakan dia yakin dia sedang mengukur ketertarikannya pada suatu perselingkuhan.
Mantan staf lainnya, Lindsey Boylan, mengatakan Cuomo mengomentari penampilannya secara tidak tepat, menciumnya tanpa persetujuannya di akhir pertemuan, dan pernah menyarankan mereka bermain poker telanjang saat berada di pesawat jet milik negara.
"Bagaimana warga New York bisa mempercayai Anda @NYGovCuomo untuk memimpin negara bagian kami jika Anda tidak tahu ketika Anda bersikap tidak pantas dengan staf Anda sendiri?" Klaim Boylan dalam akun media sosial miliknya.
Anna Ruch, mengatakan kepada The New York Times bahwa Cuomo meletakkan tangannya di wajahnya dan bertanya apakah dia bisa menciumnya beberapa saat setelah mereka bertemu di pernikahan September 2019 di Manhattan.
Akibat tiga tuduhan ini, Jaksa Agung New York, Letitia James, mengatakan akan mengambil upaya hukum untuk menyelidiki kasus ini.
Sementara itu Cuomo mengatakan bahwa dirinya meminta maaf akibat tindakan yang dianggap sebagai pelecehan itu. Ia menganggap bahwa hal itu ia lakukan secara tidak sengaja.
"Sekarang saya mengerti bahwa saya bertindak dengan cara yang membuat orang merasa tidak nyaman," kata Cuomo. "Itu tidak disengaja dan saya benar-benar dan sangat meminta maaf untuk itu."
Ia menambahkan bahwa hal yang ia lakukan itu sebenarnya adalah hal yang biasa bagi masyarakat AS sebelumnya, dengan mengatakan bahwa adat telah berubah.
"Kepekaan telah berubah dan perilaku telah berubah dan bahwa apa yang dia anggap sebagai 'sapaan adat', yang merupakan pendekatan dunia lama yang sering melibatkan ciuman dan pelukan, tidak lagi dapat diterima," tambahnya.
Namun saat ditanya oleh awak media mengenai apakah ia siap untuk mundur dari tahta New York 1 yang ia pegang selama tiga periode itu, pria keturunan Italia itu menyatakan menolak untuk mengundurkan diri.
"Saya tidak dipilih oleh politisi, saya dipilih oleh rakyat negara bagian New York. Saya tidak akan mengundurkan diri," tegasnya.
Cuomo menjadi salah satu gubernur negara bagian yang cukup menonjol di AS. Ia merupakan gubernur dari Partai Demokrat yang sangat vokal dalam menentang kebijakan Mantan Presiden Donald Trump dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Bahkan dalam suatu kesempatan Cuomo pernah mencoba menekan presiden yang juga asal New York itu untuk mengatakan bahwa Trump harus "mengakui bahwa ia salah."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Skandal Baru di AS, New York 1 Terancam Jatuh
