Internasional

Xi Jinping Minta Militer China Siap-siap, Mau Perang?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 March 2021 14:30
UN General Assembly
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping mengatakan militer Negeri Tirai Bambu harus bersiap menanggapi situasi yang sulit dan kompleks saat negara tersebut berhadapan dengan tantangan keamanan.

Xi, yang juga mengepalai Komisi Militer Pusat, membuat pernyataan pada diskusi panel yang dihadiri oleh perwakilan angkatan bersenjata selama sesi legislatif tahunan di Beijing.

"Situasi keamanan negara kita saat ini sebagian besar tidak stabil dan tidak pasti," kata Xi pada Selasa (9/3/2021), dikutip dari South China Morning Post, Rabu (10/3/2021).

"Seluruh militer harus mengkoordinasikan hubungan antara peningkatan kapasitas dan kesiapan tempur, bersiap untuk merespon berbagai situasi yang kompleks dan sulit setiap saat, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, kepentingan keamanan dan pembangunan, dan memberikan dukungan yang kuat untuk pembangunan komprehensif negara sosialis modern."

Xi juga menekankan perlunya pencegahan strategis tingkat tinggi dan sistem pertempuran bersama, serta lebih banyak inovasi teknologi di militer negara tersebut.

Pernyataan Xi muncul setelah Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe pada Sabtu (6/3/2021) sempat menyerukan militer untuk meningkatkan kesiapan tempur, mengatakan keamanan nasional China telah memasuki fase berisiko tinggi.

"Kami menghadapi tugas-tugas yang meningkat dalam pertahanan nasional ... dan kami harus secara komprehensif meningkatkan pelatihan militer dan kesiapan untuk berperang sehingga dapat meningkatkan kemampuan strategis kami untuk mengalahkan musuh kami yang kuat," kata Wei kepada delegasi militer pada pertemuan di sela-sela sesi legislatif.

"Peremajaan besar bangsa China berada pada tahap kritis di mana kita menghadapi peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya serta tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya, memperingatkan bahwa upaya penahanan Amerika Serikat akan "berlangsung selama proses peremajaan nasional China".

China kini menghadapi tantangan di berbagai bidang, dari sengketa perbatasan Himalaya dengan India, ketegangan yang membara dengan Jepang atas Laut China Timur, sengketa wilayah Laut China Selatan, klaim terhadap Taiwan yang menyeret persaingan dengan Amerika Serikat, termasuk over technology.

Halaman 2>>

Di sisi lain, komandan tertinggi AS khawatir akan invasi China terhadap Taiwan. Menurutnya, China dapat menginvasi Taiwan dalam enam tahun ke depan, karena Beijing mempercepat langkahnya untuk menggantikan kekuatan militer AS di Asia.

Taiwan yang demokratis dan berpemerintah sendiri hidup di bawah ancaman terus-menerus dari invasi oleh China yang otoriter, yang para pemimpinnya memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka dan yang mereka telah berjanji untuk mengambil kembali suatu hari nanti.

"Saya khawatir mereka (China) mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan ... pada tahun 2050," kata perwira tinggi militer Washington di Asia-Pasifik, Laksamana Philip Davidson, dikutip dari AFP.

"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Dan saya pikir ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," katanya kepada komite Senat AS.

Taiwan memisahkan diri dari Tiongkok pada akhir perang saudara pada tahun 1949 dan berada di bawah ancaman invasi terus-menerus dari China. Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979, tetapi tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer paling penting di pulau itu.

Donald Trump merangkul hubungan yang lebih hangat dengan Taiwan saat dia berselisih dengan China tentang masalah-masalah seperti perdagangan dan keamanan nasional.

Sementara pemerintahan Biden telah menawarkan Taiwan dukungan lanjutan. Duta besar de facto Taiwan untuk AS secara resmi diundang ke pelantikan Biden, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 1979.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular