
Xi Jinping Minta Militer China Siap-siap, Mau Perang?

Di sisi lain, komandan tertinggi AS khawatir akan invasi China terhadap Taiwan. Menurutnya, China dapat menginvasi Taiwan dalam enam tahun ke depan, karena Beijing mempercepat langkahnya untuk menggantikan kekuatan militer AS di Asia.
Taiwan yang demokratis dan berpemerintah sendiri hidup di bawah ancaman terus-menerus dari invasi oleh China yang otoriter, yang para pemimpinnya memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka dan yang mereka telah berjanji untuk mengambil kembali suatu hari nanti.
"Saya khawatir mereka (China) mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan ... pada tahun 2050," kata perwira tinggi militer Washington di Asia-Pasifik, Laksamana Philip Davidson, dikutip dari AFP.
"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Dan saya pikir ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," katanya kepada komite Senat AS.
Taiwan memisahkan diri dari Tiongkok pada akhir perang saudara pada tahun 1949 dan berada di bawah ancaman invasi terus-menerus dari China. Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979, tetapi tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer paling penting di pulau itu.
Donald Trump merangkul hubungan yang lebih hangat dengan Taiwan saat dia berselisih dengan China tentang masalah-masalah seperti perdagangan dan keamanan nasional.
Sementara pemerintahan Biden telah menawarkan Taiwan dukungan lanjutan. Duta besar de facto Taiwan untuk AS secara resmi diundang ke pelantikan Biden, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 1979.
[Gambas:Video CNBC]