Bila mengacu apa yang terjadi di AS berdasarkan dokumen Badan Nasional Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya (NHTSA) pada April 2020, soal laporan perusahaan pemasok fuel pump yang mengumumkan laporan safety recall karena komponennya bermasalah, yaitu Denso International America, Inc. Fuel pump dari Denso International America, Inc. dipasok ke beberapa pabrikan mobil di AS antara lain Ford, Honda, Mazda, Subaru, Toyota, hingga Mitsubishi.
"Masih didiskusikan dengan manajemen. Semoga bisa ada hasil ya," kata seorang petinggi Denso Indonesia yang tidak mau disebutkan namanya kepada CNBC Indonesia kala itu.
Pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) saat itu juga belum mau buka suara soal pemasok fuel pump mereka yang berpotensi bermasalah.
"Kalau vendor aku nggak tahu yang lain kebetulan. Kalau di Indonesia beberapa produk yang terlibat kan sudah global. Jadi secara vendor dan non vendor principal yang lebih tahu sebenarnya. Jadi aku nggak bisa yakin ini masalah di vendor A, B atau C. Karena belum tentu sama," kata Head of Media Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska kala itu.
Business Innovation and Marketing and Sales Director HPM Yusak Billy juga sempat mengungkapkan adanya persoalan teknis pada salah satu part dari fuel pump.
"Perbaikan komponen fuel pump ini dilakukan karena terjadi ketidaksesuaian pada proses produksi oleh supplier sehingga menyebabkan kemungkinan fuel pump tidak berfungsi," kata Billy.
Kini apa yang terjadi pada Avanza, apakah melibatkan pemasok yang sama. Pihak Toyota maupun Daihatsu rencananya akan memberikan penjelasan dalam waktu dekat.
Berikut daftar recall mobil-mobil Jepang yang terjadi masalah pada fuel pump sejak 2020:
Juni 2020
Mitsubishi Expander
Sebanyak 139.111 unit mobil Mitsubishi Xpander mengalami recall karena ada persoalan pada komponen pompa bahan bakar. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengumumkan program Field Fix Campaign atau kampanye Perbaikan Mitsubishi Xpander mulai 22 Juni 2020.
Dalam penjelasannya pihak MMKSI akan me-recall kendaraan Xpander produksi 2017-2019, untuk proses pemeriksaan dan pergantian komponen fuel pump.
"Komponen Fuel Pump/ Pompa Bahan Bakar Berdasarkan investigasi yang dilakukan, ditemukan fenomena bahwa Fuel Pump di dalam tangki dapat berhenti beroperasi, yang berpotensi mengakibatkan mesin tidak dapat dinyalakan atau berhenti bekerja. Kemungkinan penyebabnya adalah impeller memuai dan berubah bentuk, kemudian bergesekan dengan bagian di sekitarnya, sehingga impeller tersebut berhenti berputar," jelas Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura dalam keterangan resminya, Senin (22/6).
Nakamura mengatakan program kampanye perbaikan merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab Mitsubishi Motors dalam menjaga kualitas kendaraan secara berkesinambungan guna memastikan keamanan dan kenyamanan serta menjamin layanan purna jual berkualitas bagi para pengguna kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia. Ia mengundang konsumen setia Mitsubishi Xpander untuk dapat melakukan pemeriksaan kendaraannya dengan prosedur yang mudah dan tanpa biaya
Recall dilakukan untuk melakukan pemeriksaan pada label modul fuel pump Xpander dan melakukan pergantian unit fuel pump dengan yang sudah disempurnakan. Estimasi pelaksanaan pemeriksaan sekitar 1 jam / unit dan proses pemeriksaan dan perbaikan sekitar 2 jam/ unit.
Prosedur untuk konsumen MMKSI melalui diler kendaraan penumpang Mitsubishi di seluruh Indonesia akan menginformasikan dan mengirimkan undangan kampanye perbaikan kepada konsumen yang kendaraannya terlibat.
"Kampanye perbaikan akan dimulai pada tanggal 22 Juni 2020 di seluruh diler kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia," jelasnya.
Juni 2020
Nissan Livina
Recall tak hanya menimpa Mitsubishi Xpander terkait persoalan pada komponen fuel pump, juga terjadi pada 'saudaranya' All New Nissan Livina.
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengadakan kampanye recall di Indonesia untuk mengganti pompa bensin (fuel pump) dari all-new Nissan Livina yang diproduksi pada periode 22 Februari 2019 sampai dengan 24 Agustus 2019. Jumlah kendaraan yang di-recall mencapai 9.314 unit.
"Nissan akan menghubungi pemilik kendaraan yang terdampak mulai hari ini (22/6), agar pelanggan dapat segera melakukan pemeriksaan kendaraan dan penggantian pompa bensin di seluruh diler resmi Nissan tanpa dipungut biaya. Pelanggan juga dapat mengunjungi www.nissan.co.id untuk mengecek apakah kendaraan miliknya terdampak atau tidak," jelas NMI dalam keterangan resminya, Senin (22/6).
Nissan menegaskan program recaal memastikan keselamatan, pelayanan, dan kepuasan para pelanggan. "Nissan tidak mendapatkan laporan akan terjadinya insiden fatal di Indonesia terkait dengan hal ini," tegas NMI.
NMI menjelaskan material resin di dalam pompa bensin dapat membesar dan membuat pompa bensin berhenti berputar, hal tersebut akan mengakibatkan mesin tidak dapat hidup atau mesin berhenti.
Sebelumnya sebanyak 139.111 unit mobil Mitsubishi Xpander mengalami recall karena ada persoalan pada komponen pompa bahan bakar. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengumumkan program Field Fix Campaign atau kampanye Perbaikan Mitsubishi Xpander mulai 22 Juni 2020.
Mitsubishi Xpander dan All New Nissan Livina merupakan satu platform hasil kolaborasi kedua merek yang memang satu grup di dunia.
Agustus 2020
Kijang Innova dan Toyota Fortuner
Pada Agustus 2020 lalu, Toyota di Indonesia melakukan recall atau penarikan beberapa model mobil papan atas mereka. Pemicunya karena ada komponen dalam fuel pump yang berpotensi masalah.
Head of Media Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska menjelaskan alasan recall sejumlah tipe mobil Toyota di Indonesia.
Menurutnya, adanya masalah yang terjadi di fuel pump atau komponen pompa bahan bakar kendaraan. Ia meminta pengguna untuk mengecek ke bengkel resmi agar bisa diperbaiki bahkan diganti.
"Part yang diganti adalah satu part fuel pump-nya. Masalahnya ada di dalamnya. Jadi ada part di fuel pump tersebut," kata Dimas kepada CNBC Indonesia, Senin (3/8).
Akibat persoalan itu, sejumlah tipe mobil Toyota yang terkena dampak recall fuel pump di Indonesia antara lain Alphard produksi 2017-2018, Corolla produksi 2018, FJ Cruiser produksi 2013-2014, serta Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux produksi 2017-2019. Banyaknya tipe yang terkena membuat principal berasal dari Jepang, yakni Toyota Motor Corporation untuk meminta penarikan
"Jadi masalahnya, info dari principal itu fuel pump ini ada part yang memang kemungkinan rusak. Akibatnya, fuel pump ini jadi tidak bisa bekerja dengan sempurna. Sehingga akan muncul warning light. Kalau warning light muncul, otomatis orang bertanya kenapa nih," jelas Dimas.
Persoalan recall menjadi topik hangat karena di tahun ini sejumlah pabrikan besar melakukan kebijakan itu. Namun, uniknya itu dikarenakan masalah yang sama yakni persoalan di fuel pump.
Sempat beredar kabar bahwa yang menjadi sumber masalah adalah vendor pembuat produk fuel pump, karena satu vendor ini menguasai supply terhadap empat pabrikan yang sempat melakukan recall yakni Toyota, Honda, Mitsubishi serta Nissan.
"Kalau vendor aku nggak tahu yang lain kebetulan. Kalau di Indonesia beberapa produk yang terlibat kan sudah global. Jadi secara vendor dan non vendor principal yang lebih tahu sebenarnya. Jadi aku nggak bisa yakin ini masalah di vendor A, B atau C. Karena belum tentu sama," jawab Dimas.
Agustus 2020
Honda Brio Hingga Accord
Dalam waktu berdekatan, PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mengambil langkah untuk mengadakan kampanye recall untuk beberapa jenis mobilnya, yakni Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda BR-V, Honda HR-V, Honda CR-V, Honda City, Honda Civic dan Honda Accord dengan tahun model antara 2017 hingga 2019. Masalahnya sama, karena fuel pump.
Business Innovation and Marketing and Sales Director HPM Yusak Billy kepada CNBC Indonesia mengungkapkan alasannya. Yakni adanya persoalan teknis pada salah satu part dari fuel pump.
"Perbaikan komponen fuel pump ini dilakukan karena terjadi ketidaksesuaian pada proses produksi oleh supplier sehingga menyebabkan kemungkinan fuel pump tidak berfungsi," kata Billy kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/8/2020).
Persoalan tersebut bisa jadi membuat konsumen tidak nyaman dalam berkendara. Bahkan lebih dikhawatirkan adanya ancaman bahaya yang timbul. Sehingga, perlu pengecekan secara langsung agar masalah itu bisa diidentifikasi dan diselesaikan.
"Sebagai tanggung jawab kami untuk memastikan keselamatan konsumen dan kualitas produk, maka kami melakukan program pemanggilan untuk perbaikan terhadap komponen terkait," papar Billy.
Langkah itu sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya mesin tidak dapat dinyalakan atau mesin berhenti beroperasi secara tiba-tiba saat mengemudi dikarenakan Fuel Pump tidak bekerja sebagaimana mestinya. Unit yang teridentifikasi dalam program ini adalah sebanyak 85.025 unit.
Maret 2021
Avanza di Malaysia dan Indonesia
Pihak APM Toyota di Malaysia melalui UMW Toyota Motor Sdn Bhd (UMWT) mengumumkan pada awal Maret 2021 sebanyak 3.923 unit Toyota Avanza berpotensi mengalami kerusakan pompa bahan bakar.
Mobil yang dipasarkan di Malaysia tersebut merupakan produksi Indonesia, yakni PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bersama Daihatsu Xenia. Malaysia menjadi salah satu negara tujuan ekspor bersama 25 negara lain, yakni Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Ada potensi masalah yang terjadi di negara tetangga juga kejadian pada mobil yang dipasarkan di Indonesia, apalagi pabriknya pun sama.
"Nanti.. di virtual press conference akan kita jelaskan ya," kata Direktur Pemasaran di PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra kepada CNBC Indonesia, Senin (8/3).
Preskon akan berlangsung satu pekan ke depan, perkiraan tanggal 18-19 Maret. Di sini, ADM akan menjelaskan hal-hal yang terjadi.
Sedangkan PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia juga mendapat informasi serupa dari Toyota Motor Corporation (TMC). TAM saat ini tengah mengumpulkan data terkait model apa saja yang terkena dampak.
"Ya kami juga baru dapat infonya dari Toyota global, mereka mengumumkan adanya recall ini, di mana beberapa negara di Asia termasuk Indonesia termasuk ya, detailnya masih kami pelajari," kata Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi Senin (8/3/2021) dikutip dari detikcom.