
Gelombang Recall Xpander Sampai Avanza, Ini Biang Keroknya!

Pada Agustus 2020 lalu, Toyota di Indonesia melakukan recall atau penarikan beberapa model mobil papan atas mereka. Pemicunya lagi-lagi komponen dalam fuel pump yang berpotensi masalah.
Head of Media Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska menjelaskan alasan recall sejumlah tipe mobil Toyota di Indonesia.
Menurutnya, adanya masalah yang terjadi di fuel pump atau komponen pompa bahan bakar kendaraan. Ia meminta pengguna untuk mengecek ke bengkel resmi agar bisa diperbaiki bahkan diganti.
"Part yang diganti adalah satu part fuel pump-nya. Masalahnya ada di dalamnya. Jadi ada part di fuel pump tersebut," kata Dimas kepada CNBC Indonesia, Senin (3/8).
Akibat persoalan itu, sejumlah tipe mobil Toyota yang terkena dampak recall fuel pump di Indonesia antara lain Alphard produksi 2017-2018, Corolla produksi 2018, FJ Cruiser produksi 2013-2014, serta Kijang Innova, Fortuner, dan Hilux produksi 2017-2019. Banyaknya tipe yang terkena membuat principal berasal dari Jepang, yakni Toyota Motor Corporation untuk meminta penarikan
"Jadi masalahnya, info dari principal itu fuel pump ini ada part yang memang kemungkinan rusak. Akibatnya, fuel pump ini jadi tidak bisa bekerja dengan sempurna. Sehingga akan muncul warning light. Kalau warning light muncul, otomatis orang bertanya kenapa nih," jelas Dimas.
Persoalan recall menjadi topik hangat karena di tahun ini sejumlah pabrikan besar melakukan kebijakan itu. Namun, uniknya itu dikarenakan masalah yang sama yakni persoalan di fuel pump.
Sempat beredar kabar bahwa yang menjadi sumber masalah adalah vendor pembuat produk fuel pump, karena satu vendor ini menguasai supply terhadap empat pabrikan yang sempat melakukan recall yakni Toyota, Honda, Mitsubishi serta Nissan.
"Kalau vendor aku nggak tahu yang lain kebetulan. Kalau di Indonesia beberapa produk yang terlibat kan sudah global. Jadi secara vendor dan non vendor principal yang lebih tahu sebenarnya. Jadi aku nggak bisa yakin ini masalah di vendor A, B atau C. Karena belum tentu sama," jawab Dimas kala itu.
(hoi/hoi)