
China 'Turun Gunung' Urus Junta Myanmar, Peringatkan AS

Sementara itu, di kesempatan yang sama Wang Yi meminta AS tak ikut campu dalam urusan China. Ini menjadi peringatan paling keras yang diutarakan Beijing ke Washington pasca pemerintahan berganti dari Donald Trump ke Joe Biden.
AS disebut, dengan sengaja mencampuri urusan dalam negeri negara lain atas nama demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Menurutnya, kebijakan semacam itu karena menciptakan banyak masalah di dunia dan, dalam beberapa kasus, turbulensi dan konflik.
"Penting bagi Amerika Serikat untuk menyadari hal ini secepat mungkin," kata Wang dalam konferensi pers dikutip dari Strait Times.
"Jika tidak, dunia akan tetap jauh dari ketenangan."
Pada saat yang sama, Wang menegaskan kembali kesediaan China untuk bekerja dengan AS untuk mengatasi kekhawatiran bersama tentang ekonomi global dan iklim. Sementara para diplomat China telah menyatakan optimisme bahwa hubungan akan membaik di bawah Biden.
Selain konflik atas masalah HAM di Hong Kong dan Xinjiang, AS dan China berperang perdagangan (trade war) sejak 2018. AS menerapkan tarif pada sekitar US$ 335 miliar pada barang-barang China setiap tahun.
Januari 2020, kedua negara sempat menandatangani perjanjian damai fase pertama. Namun China melewatkan target perjanjian karena pandemi memburuk. Ini membuat perwakilan perdagangan AS mengatakan Negeri Panda harus memenuhi janjinya.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]
