
Cerita Tjahjo Kumolo Soal Gaji Menteri Rp 20 Juta Sebulan

Jakarta, CNBCÂ Indonesia- Tjahjo Kumolo yang menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) menceritakan dihadapan publik besaran gaji yang ia peroleh mencapai Rp 20 juta per bulan.
Hal itu diceritakan oleh Tjahjo saat melakukan wawancara eksklusif dengan Peter Gontha dalam acara IMPACT di CNBC Indonesia TV pada Kamis (4/3/2021) malam.
Saat itu Tjahjo sedang menjelaskan keistimewaan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sedang menceritakan apa yang melatarbelakangi pemerintah untuk menerapkan skema dana pensiun iuran pasti atau fully funded.
"Kayak saya menteri, menteri ada gaji pokok saya Rp 20 juta. Tapi ada tunjangan hampir Rp 30-an juta. Eselon I dan Eselon II sama. Kalau tugas ke daerah ada tambahan. Jadi yang paling enak sekarang ini adalah ASN," jelas Tjahjo.
Penghasilan tersebut, menurut Tjahjo lumayan besar. Akan tetapi tidak memberikan jaminan ketika memasuki masa pensiun. Sehingga muncullah ide untuk mengganti skema pensiunan menjadi fully funded.
"Saya berbicara dengan mitra kami, ini bisa gak diatur dari awal (dana pensiun). Gaji pokok berapa, Menteri Rp 20 juta ditambah tunjangan yang didapat taruhlah Rp 30 juta, (total) Rp 50 juta, ada kesepakatan Rp 50 juta itu untuk dipotong ke Taspen itu berapa," tuturnya.
Ini bukan kali pertama Tjahjo menceritakan mengenai besaran gajinya di muka publik. Beberapa kali juga Tjahjo 'pamer' di hadapan publik mengenai besaran gaji yang dia dapatkan.
Pada awal tahun 2020 atau tepatnya pada Kamis (5/3/2020) saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan mengenai mekanisme penggajian dan pensiunan aparatur sipil negara (ASN) dari pegawai biasa di pemerintah pusat, daerah, dan pejabat negara.
Tjahjo yang saat itu sudah menjabat sebagai Menteri PANRB menceritakan besarnya gaji yang dia dapatkan ketika sempat menjadi anggota parlemen selama enam periode (1986-2014).
Mantan Menteri Dalam Negeri itu mengatakan, gaji yang dia dapatkan ketika menduduki kursi parlemen mencapai Rp 267 juta per bulan.
Hal serupa kemudian dia lontarkan kembali, yang dikutip melalui video yang diunggah oleh channel YouTube Kementerian Agama yang dikutip CNBC Indonesia pada Selasa (29/12/2020).
Tjahjo menjelaskan, ia pernah menjabat sebagai anggota dewan selama enam periode dan telah merasakan keenakan tersebut. Meski gaji DPR tidak sebesar gaji Menteri, namun karena tunjangan bisa mendapatkan total pendapatan Rp 260 juta per bulan.
"Saya masuk jadi DPR pertama tahun 1986, gaji pokok Rp 1 juta dipotong pajak, ditambah tunjangan kira-kira Rp 4 juta. Pensiun dari DPR 2014 setelah 6 periode gapok dari Rp 1 juta jadi Rp 20 juta, ditambah tukin Rp 18 juta. Padahal gaji anggota DPR itu (cuma) Rp 20 juta dan lain-lain, alhamdulilah bisa (tembus) Rp 260 juta," jelasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Buka Lowongan 1 Juta CPNS pada 2021