Investasi Tesla Jadi Masuk RI Nggak Sih?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
05 March 2021 09:42
A truck loaded with Tesla cars departs the Tesla plant Tuesday, May 12, 2020, in Fremont, Calif. Tesla CEO Elon Musk has emerged as a champion of defying stay-home orders intended to stop the coronavirus from spreading, picking up support as well as critics on social media. Among supporters was President Donald Trump, who on Tuesday tweeted that Tesla's San Francisco Bay Area factory should be allowed to open despite health department orders to stay closed except for basic operations. (AP Photo/Ben Margot)
Foto: Pabrik Tesla (AP/Ben Margot)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama perusahaan mobil listrik Tesla masih disebut-sebut pejabat saat berbicara soal investasi di industri otomotif. Pasca-rencana perusahaan besutan Elon Musk itu menetapkan pabrik barunya di India.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bicara soal kendaraan listrik di tanah air pada rapat kerja Kementerian Perdagangan, Kamis (4/3/2021). Dalam slide presentasinya tertulis Tesla akan masuk pada ekosistem industri mobil listrik, beserta perusahaan lainya seperti LG, CATL, dan BASF.

"Kemudian kalau Tesla itu bawah komando langsung Kemenko Marinves," jelasnya kemarin.

Terpisah, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Mahendra Sinulingga menegaskan Indonesia tidak kecolongan soal Tesla, memilih India untuk membangun pabrik mobil. Di Indonesia Tesla lebih fokus pada produk turunan seperti baterai mobil listrik dan fasilitas charging.

"Sebenarnya Tesla itu bikin mobil (di India) nah kita bukan bikin mobil. Kita kejar dari Tesla bukan bikin mobil tapi dari baterai mobil listrik-nya atau di charging. Kita sedari awal tidak bicara membangun mobil-nya," kata Arya pada program Zooming With Primus: Prospek Pembentukan Holding Baterai.

"Makanya Tesla ke India itu kita nggak merasa kecolongan, karena kita bukan mau bangun pabrik mobil listrik."

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Mining Industri Indonesia (MIND ID), Agus Tjahajana mengatakan pembicaraan dengan Tesla saat ini masih belum cukup matang. Penjajakan saat ini masih dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).

"Yang jelas kami siap aja. Kalau Tesla mau di mana saja. Kami sediakan lahan-nya kalau diperlukan, kalau tidak ya tidak apa apa. Mau (kerja sama) dengan Pertamina, PLN boleh saja," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah memiliki perjanjian Non- Disclosure Agreement (NDA) dengan Tesla. Ditegaskan pula Pemerintah tidak pernah bicara pabrik mobil Tesla di Indonesia.

"Kita tidak tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam sebenarnya di tempat mereka itu, ada Starlink, launching pad, hypersonic, battery lithium pack, stabilizer energi, itu yang kita bicarakan," paparnya saat diwawancarai Founder and Chairman CT Corp., Chairul Tanjung, di Economic Outlook 2021 CNBC Indonesia, Kamis (25/02/2021).

Menurutnya, besarnya potensi sumber daya bijih nikel di Indonesia menjadi salah satu daya tarik Tesla maupun calon investor lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pengiriman Kendaraan Tesla Melonjak 40% Pada 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular