
Pemerintah Pontang-panting Agar Ekonomi Pulih Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 Indonesia telah bersusah payah menggelontorkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) untuk melindungi masyarakat dan dunia usaha.
Suahasil menjelaskan, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Namun karena adanya kebijakan pembatasan aktivitas, maka konsumsi dan aktivitas ekspor impor menurun drastis.
Pemerintah kemudian memutuskan untuk melebarkan defisit APBN lebih dari 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk bisa mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Seperti diketahui, saat ini anggaran PEN 2021 sebesar Rp 699,43 triliun.
"Itu upaya kita dalam memberikan perlindungan sosial untuk masyarakat, melindungi sektor usaha, dan memberikan insentif pajak," jelas Suahasil dalam sebuah webinar, Kamis (4/3/2021).
"Ini tugas besar bagi Indonesia, sekarang sudah mulai program vaksinasi dan Indonesia bisa mengatasinya sesegera mungkin. [...] Anggaran fiskal kita pun bersifat fleksibel menyesuaikan desain kebijakan," kata Suahasil melanjutkan.
Disamping kebijakan fiskal, pemerintah kata Suahasil juga melakukan reformasi struktural melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Tujuannya agar iklim investasi di Indonesia bisa lebih baik dan bisa menarik banyak investor, baik dari dalam negeri dan luar negeri.
Pun, saat ini, kata Suahasil pemerintah sudah menyiapkan, bukan hanya implementasi kebijakan untuk 2021, tapi juga menyiapkan perencanaan untuk tahun 2022.
"Banyak ketidakpastian, tapi kita juga sudah memastikan untuk jangka menengah, panjang, dan kami akan melakukan yang terbaik kalau ada intervensi dan memastikan vaksinasi gratis. Agar di tahun ini ekonomi pulih dan 2023 akan melanjutkan untuk reformasi dan momentum menuju Indonesia yang baru," jelas Suahasil.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ampun Dah! Ledakan Kasus Covid Bikin Ekonomi RI Terancam Lagi