
Duh, Pandemi Bikin Proyek Strategis Jokowi Terancam Tertunda

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, beberapa proyek strategis nasional andalan Presiden Jokowi terancam tertunda akibat situasi pandemi. Ini menjadi salah satu alasan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) - INA untuk menopang pembiayaan proyek yang tak semua bisa ditopang APBN.
"Dengan kondisi saat ini sejumlah proyek strategis nasional terancam tertunda akibat situasi pandemi. Maka dari itu ini menjadi alasan urgensi pembentukan SWF-INA, jadi kebutuhan pembiayaan infrastruktur dapat tepat waktu," kata Budi Karya dalam webinar 'Potensi Dalam Pembiayaan SWF Infrastruktur Transportasi di Indonesia', Rabu (3/3/2021).
Dia tidak menampik terbatasnya kapasitas finansial pemerintah dan BUMN terbatas untuk pembiayaan proyek infrastruktur, akibat pandemi Covid - 19. Makanya dalam rencana pemerintah pasca pandemi dibutuhkan sumber pembiayaan alternatif.
"Guna mengurangi ketergantungan dari dana jangka pendek, SWF-INA suatu bentuk inovasi ekstra ordinary kreativitas Presiden, Menteri Keuangan, dan Menteri BUMN," tambahnya.
Budi menjelaskan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas dari pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024. Dimana pembiayaan dari SWF - INA ini penting supaya proyek - proyek tidak tertunda.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kebutuhan dana infrastruktur Indonesia mencapai Rp 6.445 triliun untuk jangka waktu 2020- 2024. Makanya dibutuhkan beberapa sumber pendanaan yang bisa dimobilisasi.
"Apakah dari pemerintah yang diestimasi 37% atau Rp 2.385 triliun, apakah dari Pemda, BUMN BUMD sebesar sebesar 21% atau sebesar Rp 1.353 triliun dan yang terbesar 42% pembiayaan pembangunan infrastruktur dari swasta baik dalam maupun luar negeri sebesar Rp 2.707 triliun," jelas Sri Mulyani.
Diketahui proyek infrastruktur membutuhkan dana yang besar dan komitmen dari berbagai pihak. Sri mengatakan SWF - INA punya mandat mengoptimalkan aset negara, yang dimiliki langsung maupun kekayaan negara yang dipisahkan dan menarik berbagai dana dari berbagai keuangan luar negeri.
"Dari situ kita berharap dapat menambah modal bagi pembangunan tanpa resiko utang, akan belajar cara kerja yang merupakan best practice dari Indonesia, meningkatkan valuasi aset negara, serta meningkatkan kinerja dan aset itu yang bisa dinikmati masyarakat," katanya.
Sri Mulyani menjelaskan sektor yang bisa dimasuki SWF - INA juga tidak terbatas hanya infrastruktur transportasi. Tapi juga bisa masuk ke energi, pariwisata hingga kesehatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 109/2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebanyak 201 Proyek dan 10 Program yang mencakup 23 Sektor, dengan total Nilai Investasi sebesar Rp 4.809,7 triliun, telah ditetapkan sebagai Daftar PSN.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Proyek BJ Habibie, Jokowi 'Sunat' Proyek Strategis RI